Kamis, 08 Agustus 2019 19:02

Bukan Sekadar Nama Jalan, Ini Kisah Perjuangan Pahlawan Nasional Bau Massepe

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bedah buku biografi Letjen TNI Andi Abdullah Bau Massepe di Islamic Center, Parepare, Kamis (8/8/2019).
Bedah buku biografi Letjen TNI Andi Abdullah Bau Massepe di Islamic Center, Parepare, Kamis (8/8/2019).

Bau Massepe cukup dikenal di Parepare. Namun, banyak yang mengenalnya sebatas nama jalan akibat kurangnya literatur dan kajian tentang pahlawan.

RAKYATKU.COM - Bau Massepe cukup dikenal di Parepare. Namun, banyak yang mengenalnya sebatas nama jalan akibat kurangnya literatur dan kajian tentang pahlawan.

Pembina Yayasan Andi Abdullah Bau Massepe, Andi Pamadengrukka Mappanyompa mengatakan, Sulsel sebenarnya punya banyak pahlawan. Namun, kurang dikenal karena minimnya literatur.

Makanya, dia menyambut baik terbit buku biografi pahlawan nasional Letjen TNI Andi Abdullah Bau Massepe. Buku itu dibedah di Gedung Islamic Centre, Parepare, Kamis (8/8/2019).

"Provinsi Sulawesi Selatan memiliki banyak pahlawan nasional. Sudah ada 10 sampai saat ini, mulai dari barat sampai ke timur, utara ke selatan. Terakhir ini, kita sedang memperjuangkan Jenderal M Jusuf dan Andi Makkasau sebagai pahlawan nasional tahun depan," kata Andi Pamadengrukka.

Andi Pamadengrukka menambahkan, buku ini bukan untuk membesar-besarkan sosok pahlawan nasional. Tujuan utamanya, agar generasi muda dapat mempelajari nilai-nilai kepahlawanan serta semangat perjuangan dari Bau Massepe yang mati di usia muda, 29 tahun.

Kala itu, Bau Massepe melawan pasukan Hindia Belanda di bawah komando Westerling di Parepare. 

Kepala Kesbangpol, Salim Sultan yang mewakili wali kota juga mengapresiasi buku itu. Dia berharap kehadiran buku tersebut menambah pemahaman generasi muda tentang sejarah perjuangan bangsa ini. 

Bedah buku ini dirangkaikan pameran foto-foto perjuangan dan tokoh-tokoh pejuang dari Kota Parepare. Foto-foto itu dokumentasi Yayasan Makkarumpa dan keluarga Andi Abdullah Bau Massepe. 

Bedah buku itu juga menghadirkan penulis H Abd Qahar Dg Patangnga, dosen Ilmu Sejarah Unhas Suryadi Mappangara, lalu Andi Makmur Makka dari Habibie Center. Bedah buku dipandu moderator AM Nur Bau Massepe.

Suryadi Mappangara mengatakan bahwa dia memilih jurusan ilmu sejarah karena sewaktu kecil SD sampai SMA di Malaysia, dia membaca buku sejarah. Dia mendengar kehebatan dan keberanian raja-raja Bugis-Makassar yang disegani. Serta perjuangan yang gagah berani dari pahlawan nasional yang berasal dari Sulawesi Selatan. 

Peserta bedah buku, Yuhwan dari SMA Negeri 5 Parepare mengatakan, generasi muda bukannya tidak peduli dengan sejarah dan tokoh pahlawan. 

Menurutnya, pemerintah minim membangun prasarana pendidikan tentang sejarah, seperti tidak adanya museum sejarah yang dibangun di Parepare. 

Dia berharap adanya prasarana dan media pembelajaran akan sejarah penting bagi generasi muda. Tujuannya, agar pendidikan sejarah lebih menarik dan dapat meningkatkan minat belajar sejarah generasi muda. 

Bedah buku ini dihadiri kurang lebih 250 orang. Mulai dari unsur ormas, perwakilan SMK dan SMA, hingga guru-guru sejarah. Termasuk guru sejarah dari Makassar.

Hadir pula keluarga besar Andi Abdullah Bau Massepe, antara lain putrinya Andi Fatimah Dala We Toeng dan Andi Dala Uleng yang juga Datu Suppa XXX. Ada juga cucu dan cicitnya.

Beberapa foto sejarah ditampilkan dalam pameran itu. Ada foto-foto para pejuang Kota Parepare seperti Andi Makkasar, Andi Mappanyukki, Andi Pangerang Pettarani, dan Andi Abdullah Bau Massepe sendiri.