Kamis, 08 Agustus 2019 12:16

Musim Kemarau, BMKG Prediksi Hujan Akan Turun di November

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Warga Takalar saat mencari air bersih.
Warga Takalar saat mencari air bersih.

Musim kemarau yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, membuat di sejumlah daerah mengalami kekeringan panjang. Tidak terkecuali di Kabupaten Takalar. 

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Musim kemarau yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, membuat di sejumlah daerah mengalami kekeringan panjang. Tidak terkecuali di Kabupaten Takalar. 

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan, Rizky Yudha mengatakan, di wilayah Sulsel sudah memasuki musim kemarau sejak beberapa bulan terakhir. Dan diprediksi, musim hujan akan turun pada tiga bulan yang akan datang.

"Secara normal, musim hujan di wilayah Sulsel bagian barat yang meliputi sebagian wilayah Kabupaten Pinrang hingga Takalar mulai bulan November," kata Yudha, Kamis (8/8/2019).

Diketahui, masyarakat Kabupaten Takalar masih kesulitan mencari air bersih untuk memenuhi kebutuhan pertanian, peternakan, hingga kebutuhan sehari-harinya.

Seperti yang terjadi di Desa Bontomanai, Kecamatan Mangarabombang. Beberapa sumur milik warga yang biasanya menjadi sumber air untuk keperluan sehari-hari, juga sudah mengering. 

Akibatnya, para warga rela mengantri hingga malam hari demi mendapatkan air bersih di salah satu sumur yang masih memiliki air.

"Sejak bulan Mei kemarin, beberapa sumur disini sudah kering akibat kemarau. Itupun sumur yang masih aktif hingga saat ini juga sudah mulai menipis airnya. Jadi warga terpaksa berjalan kaki sejauh puluhan kilo untuk mengambil air bersih disini," ungkap warga setempat, Daeng Raja.

Dia mengaku, kekeringan yang terjadi pada tahun ini merupakan terparah yang terjadi pada kurun waktu tiga bulan terakhir. 

Kondisisi ini diperparah dengan belum adanya bantuan dari pemerintah terkait air bersih.