RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rabu, 7 Agustus 2019, sekitar pukul 19.45 wita, di seberang pulau Nusa Tenggara Timur (NTT), istri dari Elia Padakani alias Goris, tiba-tiba rindu. Ia ingin bicara dengan suaminya yang merupakan satpam di sebuah gereja di Kota Makassar.
Ia berkali-kali menelpon suami tercintanya. Namun, Goris tidak mengangkat teleponnya. Ia mulai gelisah. Tiba-tiba muncul dipikirannya untuk menelepon teman suaminya yang ada di Makassar.
Ia mulai mencari nama dikontaknya atas nama Yerobeam alias Bento. Tak butuh waktu lama, Bento ia telepon. Perasaannya sedikit lega setelah Bento angkat panggilan. Ia kemudian minta tolong untuk datangi kos suaminya.
Bento mengiyakan dan segera berangkat ke rumah kos suaminya di Jalan Batua Raya 10, tepatnya belakang Gereja Filadelfia, tempat suaminya bekerja.
Tiba di kos. Bento melihat pintu kamar Goris tertutup rapat. Ia mencoba membuka namun terkunci dari dalam. Bento bersama beberapa temannya mengetuk pintu kamar namun tidak ada jawaban dari dalam.
Dengan terpaksa mereka mendobrak pintu kamar tersebut. Bento kaget saat menemukan Goris tergeletak di atas tempat tidur sederhana yang sudah tak bernyawa. Segera Bento, melaporkan kejadian itu ke Polsek Panakkukang.
"Anggota datang di TKP dan memasang garis polisi serta melakukan olah TKP juga mengambil keterangan dari saksi-saksi tetangga serta keluarga korban," kata Kapolsek Panakukkang, Kompol Ananda Harahap.
Dari hasil olah TKP sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Tidak ditemukan adanya tanda-tanda perlawanan di sekitar jenazah. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di luar tubuh. Hasil keterangan saksi di sekitar TKP, korban diduga kuat sakit pada dada dan leher, sebab di sekitarnya ditemukan ada obat," tutupnya.
