RAKYATKU.COM - Facebook telah menuntut dua pengembang aplikasi di Asia karena menghasilkan uang dari penipuan iklan. Kedua pengembang aplikasi itu adalah LionMobi di Hong Kong dan JediMobi di Singapura.
Keduanya telah merilis aplikasi di Play Store yang menginfeksi ponsel pengguna dengan malware untuk membuatnya tampak seolah-olah mereka mengklik iklan Facebook, padahal tidak.
Malware itu menghasilkan klik palsu pada iklan Facebook, dan disebut sebagai jenis "penipuan injeksi klik."
Aplikasi LionMobi adalah 'Power Clean - Antivirus and Phone Cleaner App', sementara JediMobi membuat aplikasi kalkulator yang disebut 'Calculator Plus'.
Menurut gugatan Facebook yang diajukan hari Selasa di Pengadilan Distrik AS, kedua pengembang menggunakan aplikasi mereka untuk menginstal malware di ponsel penggunanya tahun lalu.
Aplikasi Power Clean memiliki lebih dari 100 juta unduhan dan aplikasi Calculator Plus telah diunduh lebih dari 5 juta kali, menurut Google Play Store.
Facebook menuduh bahwa pengembang melanggar kontrak dan merusak citra Facebook. Perusahaan-perusahaan itu juga melanggar undang-undang federal terhadap penipuan.
"Facebook mendeteksi penipuan ini sebagai bagian dari upaya berkesinambungan kami untuk menyelidiki dan menghentikan penyalahgunaan oleh pengembang aplikasi dan segala penyalahgunaan produk iklan kami," kata Jessica Romero, direktur penegakan platform dan litigasi Facebook.