Selasa, 06 Agustus 2019 16:39

AS Menuduh China Sebagai Manipulator Mata Uang

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Amerika Serikat menyebut China sebagai manipulator mata uang,

RAKYATKU.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat menyebut China sebagai manipulator mata uang, dan menuduh negara itu mengubah nilai tukar antara yuan dan dolar AS untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak adil.

"Sekretaris (Steven) Mnuchin , di bawah naungan Presiden Trump, hari ini telah menentukan bahwa China adalah Manipulator Mata Uang," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan.

"Sebagai hasil dari tekad ini, Sekretaris Mnuchin akan terlibat dengan Dana Moneter Internasional untuk menghilangkan keunggulan kompetitif tidak adil yang diciptakan oleh tindakan terbaru Tiongkok."

Menurut Departemen Keuangan AS, China memiliki sejarah panjang dalam memfasilitasi mata uang yang undervalued melalui intervensi berskala besar di pasar valuta asing, dan mengambil langkah konkret untuk mendevaluasi mata uangnya.

"Konteks tindakan ini, dan tidak masuk akalnya alasan stabilitas pasar China mengkonfirmasi bahwa tujuan devaluasi mata uang China adalah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang tidak adil dalam perdagangan internasional," tambah Departemen Keuangan.  

Dalam gaya khas Presiden AS Donald Trump, ia turun ke Twitter untuk menyuarakan pendapatnya tentang masalah ini. Ia menuduh China mencuri dana dari ekonomi AS. 

"China menurunkan harga mata uang mereka ke level terendah yang hampir bersejarah," tulisnya. "Ini disebut manipulasi mata uang... Ini adalah pelanggaran besar."

Pekan lalu, Presiden AS Trump mengumumkan tambahan tarif 10% akan ditambahkan ke impor China senilai $300 miliar. 

Tarif akan diberlakukan mulai 1 September dan bukan bagian dari barang-barang China senilai $ 250 miliar yang  tarifnya kembali 25% pada bulan Mei.