Sabtu, 03 Agustus 2019 09:03

Calon Paskibraka Meninggal, Ibu Lihat Luka Lebam di Tubuh Putrinya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ibu Aurel, Sri Wahyuniarti (kanan), menceritakan luka di jasad putrinya.
Ibu Aurel, Sri Wahyuniarti (kanan), menceritakan luka di jasad putrinya.

Mengenakan kerudung hijau motif kembang, Sri Wahyuniarti mencoba tegar. Matanya masih bengkak. Dia masih sangat kehilangan atas kematian putrinya, Aurellia Quratu Aini, calon Paskibraka Tangerang Sela

RAKYATKU.COM, TANGSEL - Mengenakan kerudung hijau motif kembang, Sri Wahyuniarti mencoba tegar. Matanya masih bengkak. Dia masih sangat kehilangan atas kematian putrinya, Aurellia Quratu Aini, calon Paskibraka Tangerang Selatan, yang meninggal dunia. 

Sri mengaku sempat melihat tangan putrinya luka lebam.

Dilansir dari Detik, awalnya, Wahyuniarti melakukan percakapan dengan Aurellia melalui WhatsApp. Sang putri menceritakan kegiatan selama menjalani Paskibraka. Dalam percakapan itu, Wahyuniarti menilai adanya aturan yang salah.

"'Ma, tadi kita push up. Ma, tadi kita begini.' Saya juga bilang, 'Itu hal biasa Nak, itu konsekuensi ikut paskibraka.' Tapi waktu saya lihat tangannya luka, hitam, saya bilang 'kamu push up kepal?', dia jawab, 'iya.' Push up kepal itu sudah menyalahi aturan. Bahkan di militer sendiri pun ada waktu dan tempat untuk push up kepal bagi laki-laki, tapi tidak untuk perempuan," kata Sri.

Sri menyebut, ada bagian luka lebam, tapi Aurellia bercerita itu akibat cubitan. Menurut Sri, seharusnya tidak boleh ada kekerasan apa pun dalam kegiatan paskibraka.

"Lalu memang ada spot atau lebam, dia bilang, 'Ma ini dicubit, biasa kok.' Saya bilang, 'Itu tidak biasa Nak, karena harusnya tidak ada body contact untuk pendidikan Paskibraka.' Tapi dia tidak bilang, 'Kakak takut,' nggak. Malah dia bilang, 'Itu biasa, Ma. Itu biasa.' Jadi memang dia bilang, 'Ma, jangan ngomong ke senior,'" kata dia.

"Saya bilang, 'Nggak, Mama mau ketemu senior Kakak, ngobrol sebagai seorang purna-Paskibraka juga, bukan sebagai seorang ibu salah satu anak didik Paskibraka.' Tapi dia bilang, 'Jangan,'" imbuh dia yang menirukan Aurellia.

Luka lebam tersebut, menurut Sri, berada di bagian lengan kiri. Selain itu, di bagian dengkul terdapat luka lebam. 

"Seingat saya ada di lengan kiri belakang kalau nggak kiri kanan belakang. Cukup besar biru. saya tanya kenapa, dicubit. 'Dicubit kenapa sampai segitunya Nak.' Kulit Aurel tidak putih, kulit Aurel cukup gelap, jadi kalau sampai biru lebam artinya cubitan sangat keras. Ada spot lain, di lengan kiri depan itu saya lihat waktu almarhum dimandikan. Kalau nggak salah keponakan saya juga melihat ada spot biru lain di dengkul," kata dia.

Atas cerita itu, Sri mengatakan tidak bertemu dengan pelatih Paskibraka. Padahal kegiatan yang dijalani sang anak sangat berlebihan. 

"Untuk itu, makanya saya masih bertahan untuk tidak ketemu pelatih. Karena memang sudah ada beberapa kegiatan dia yang over, termasuk menulis harian. Mungkin sepertinya ringan, tapi dengan waktu istirahat mereka yang sangat kurang, itu menjadi beban berat," tutur dia.

Aurel meninggal dunia pada Kamis, 1 Agustus 2019 pagi. Sebelumnya, Aurel dibawa keluarganya ke rumah sakit, tapi tidak lama kemudian ia meninggal dunia. 

Aurellia merupakan salah satu calon anggota Paskibraka yang saat ini tengah menjalani pembekalan dan pelatihan di Yonkaf Tangerang Selatan.