Kamis, 01 Agustus 2019 16:52

"Mana yang Berhasil Angkat ke Kelas Dunia?" Menristek Remehkan Rektor Lokal?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir banjir kritik menyusul wacana rektor asing. Namun, dia tetap kukuh dengan mengejar kelas dunia.

RAKYATKU.COM - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir banjir kritik menyusul wacana rektor asing. Namun, dia tetap kukuh dengan mengejar kelas dunia.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah sebelumnya mengkritik wacana Kemristekdikti mengundang rektor dari luar negeri untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia. 

Dia mempertanyakan apakah Menristekdikti M Nasir tak punya konsep soal membangun kampus kelas dunia.

"Sebenarnya itu yang penting adalah jangan ujug-ujug rekrut orang. Kita kan justru nanyanya kepada Kemenristekdikti, punya konsep nggak dalam memodernisasi dan membangun kampus kelas dunia, gitu. Menterinya yang kita tanya," kata Fahri. 

"Ini kan kayak sebenarnya mau buang badan terus. Gagal membuat BUMN kita kelas dunia, cari CEO asing. Gagal membuat kampus menjadi kelas dunia, cari rektor asing. Lah sampeyan jadi menteri apa kerjanya? Kan kita nanyanya ke dia, bukan kita, ya lagi-lagi nyerah, tunjuk orang asing," ujar Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/7/2019).

Wakil Ketua Komisi X DPR Reni Marlinawati juga melihat kemampuan akademisi Indonesia cukup mumpuni. Menurut Reni, tak perlu mendatangkan rektor asing. 

Gagasan mengundang rektor asing dinilainya sebagai bentuk ketidakpercayaan pemerintah atas SDM yang dimiliki anak bangsa. 

"Banyak putra Indonesia lulusan kampus ternama di luar negeri dapat menjadi alternatif. Ini soal rasa kebangsaan yang terusik," kata Reni.

Namun Nasir punya alasan lain. Dia menganggap hingga saat ini, belum ada rektor di Indonesia yang mampu membawa kampusnya ke kelas dunia.

"Saya mau tanya, rektor mana yang sudah berhasil mengangkat ke kelas dunia?" kata Nasir seperti dari Detikcom.

Rencana merekrut rektor asing dimaksudkan untuk meningkatkan peringkat PTN agar bisa menembus peringkat 100 besar dunia. Nasir punya keinginan, pada 2020 sudah ada PTN yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri dan pada 2024 jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi lima PTN.

Karena Nasir menilai tak ada rektor Indonesia yang mampu mendongkrak ranking PTN Indonesia di kancah dunia, maka rektor asing diundang. 

Nasir tak meragukan kemampuan keilmuan putra dan putri Indonesia. Namun lewat kacamatanya, dia tak melihat ada akademisi Indonesia yang punya kepemimpinan mumpuni tingkat internasional.

"Kalau kemampuan di dalam masalah akademik mungkin oke lah, tetapi dalam network dunia belum tentu punya network, leadershipnya belum tentu di kelas dunia," kata Nasir.