RAKYATKU.COM - Pipis atau buang air kecil merupakan salah satu cara tubuh kita mengeluarkan zat sisa atau kotoran.
Kedua ginjal di tubuh kita akan menyaring air dan zat sisa dari darah, kemudian cairan urin yang dihasilkan dari penyaringan itu akan mengalir melaui kandung kemih.
Biasanya, kandung kemih menyimpan sekitar 300 – 400 ml cairan urin. Namun, kalau kita terbiasa menahan buang air kecil dalam waktu lama, ini akan berdampak pada kandung kemih.
Kebiasaan menahan pipis dalam waktu lama bisa menyebabkan kandung kemih melar atau meregang, teman-teman, sehingga menampung lebih banyak cairan urin.
Apa Dampak Menahan Pipis Bagi Tubuh?
Meski kandung kemih tampak bisa menahan cairan urin, sebaiknya teman-teman tidak membiasakan diri menahan pipis dalam waktu yang terlalu lama.
Rupanya, organ tubuh yang terganggu jika kita melakukan kebiasaan ini bukan hanya kandung kemih saja, lo.
Ada organ tubuh lain yang mungkin juga bisa meregang karenanya, yaitu otot sfingter eksternal. Otot ini terhubung dengan bagian luar kandung kemih.
Otot sfingter berfungsi seperti katup yang menutup saat kita menahan pipis dan terbuka ketika kita buang air kecil.
Jika kandung kemih dan otot sfingter terlalu meregang, maka kita bisa kehilangan kendali.
Ini bisa menyebabkan kandung kemih “bocor” saat isinya sudah penuh dan tidak mengeluarkan seluruh urin ketika kita buang air kecil.
Akhirnya, seseorang yang mengalami ini akan lebih sering buang air kecil karena kandung kemihnya lebih cepat terisi. Selain itu, ada dampak lain berupa gangguan serius, teman-teman.
Retensi Urin, Salah Satu Dampak Kebiasaan Menahan Pipis Terlalu Lama
Retensi urin ini adalah gangguan yang menyebabkan kandung kemih sulit mengosongkan urin.
Kandung kemih bisa terisi terlalu banyak cairan urin dalam waktu yang terlalu lama.
Nah, karena kandung kemih ini adalah tempat zat sisa yang hangat, tempat ini bisa menjadi tempat bakteri berbahaya berkembang biak.
Kondisi ini bisa menjadi penyebab berbagai gangguan lainnya yang berkaitan dengan organ pengeluaran urin di tubuh kita.
Bahkan, dampak terburuknya, cairan urin bisa kembali mengalir ke ginjal, teman-teman. Ini bisa menyebabkan gagal ginjal.