RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Saudara kandung bertengkar adalah hal yang biasa. Pada akhirnya, semuanya menjadi baik karena, yah, namanya juga saudara kandung. Darah mengalir lebih tebal dari air.
Namun, sebuah insiden tragis terjadi pada dua saudara kandung di Perak, Malaysia. Seorang pria berusia 35 tahun dibunuh oleh kakak kandungnya sendiri, hanya gara-gara tagihan listrik yang terlambat.
Asisten Komisaris Polisi Distrik Manjung Muhammad Hanif Othman, membenarkan terjadinya kasus ini. Dia pun mengurai krnologisnya sebagaimana dikutip dari Malaysiakini yang dilansir Worldofbuzz.
Minggu, 28 Juli 2019. Sekitar pukul 11.40 malam. Di depan sebuah restoran di Pantai Remis, Perak, korban Hussain Mai Din, yang bekerja sebagai asisten restoran, ditemukan sekarat di trotoar di luar restoran, yang tampaknya merupakan bisnis keluarga.
Kematiannya kemudian dikonfirmasi oleh petugas medis yang hadir di sana.
Sebelumnya, korban mendengar kakak kandungnya berbicara dengan nada tinggi kepada ibu mereka. Itu karena pembayaran tagihan listrik telat.
Melihat cara kasar sang kakak, korban lalu menengahi.
"Hei...jangan bicara kasar sama ibu," ujar Hussain Mai Din sambil memukul kakak laki-lakinya dengan benda tajam ketika dia membersihkan di dapur restoran.
Korban kemudian melarikan diri ke luar rumah, dan dikejar oleh sang kakak. Dia kemudian ditemukan di tanah dengan kepala berlumuran darah.
Ibu korban juga mengalami beberapa luka saat dia mencoba melerai perkelahian.
"Dia kemudian menerima perawatan di klinik,” kata Hanif dalam sebuah pernyataan.
Tersangka berusia 37 tahun, yang juga bekerja sebagai asisten restoran, ditangkap di lokasi.
Tim Forensik Markas Besar Kepolisian Kontingensi Perak menemukan, bahwa cedera pada kepala korban berasal dari tebasan dengan benda tajam.
Post-mortem dilakukan Senin, 29 Juli 2019 kemarin, di Departemen Forensik, Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainun di Ipoh.
Tersangka telah dikembalikan selama tujuh hari mulai hari ini, untuk bekerja sama dengan kasus ini sesuai dengan Bagian 32 KUHP.