Minggu, 28 Juli 2019 15:41

Kisah Gadis Madura Digilir Enam Pria di Kamar Kos, Begini Kronologisnya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Jumat,  26 Juli 2019. Azan berkumandang di masjid, ketika AA pulang ke rumah dalam keadaan sempoyongan.

RAKYATKU.COM, SUMENEP - Jumat,  26 Juli 2019. Azan berkumandang di masjid, ketika AA pulang ke rumah dalam keadaan sempoyongan.

Keluarga yang ada di rumah yang berada di Kecamatan Sumenep Kota, Madura, itu tentu saja heran.

Mereka mendekati AA. Tercium bau alkohol menyengat dari mulutnya. Gadis muda itu mabuk.

Orang tua AA yang tengah bersiap ke masjid, kemudian menginterogasi gadis 19 tahun itu.

"Kamu dari mana? Kenapa mulutmu bau alkohol? Kamu mabuk ya?" tanya orang tua ke AA.

AA yang sedang mabuk pun bicara ceplas ceplos.

"Saya baru saja dibegitui sama enam orang dari kemarin sampai tadi pagi," ujar AA nyerocos.

Bagai disambar petir saat mendengar pengakuan AA. Menurut AA, dirinya diperkosa di sebuah rumah kos di Sumenep.

AA menceritakan, pada Kamis, 25 Juli 2019, pukul 09.00 WIB, dia pergi bersama AA, pacarnya.

Namun, sampai malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, AA belum juga pulang ke rumah.

Karena khawatir terjadi apa-apa, akhirnya keluarga AA yang diwakili AR, melapor ke polisi.

"Malam itu juga saya melapor ke Polsek Kota (Sumenep)," ujar AR, sebagaimana dilansir dari Tribunmadura.com, Sabtu (27/7/2019).

Oleh pihak kepolisian, AR diminta menunggu hingga 24 jam. Jika tidak kunjung pulang juga, maka pihak kepolisian akan melakukan pencarian terhadap AA.

Sehari kemudian, tepatnya Jumat, 26 Juli 2019, AA pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

"Dia (AA) tiba-tiba datang dalam keadaan sempoyongan dan mengaku hanya ingat kalau ada di rumah kosnya M untuk ketemu sama pacarnya," kata AR, menirukan ucapan AA.

Menurut AR, kepada orang tua dan keluarganya, AA mengaku telah diperkosa oleh enam pria secara bergiliran di rumah kos.

Mirisnya, satu di antara enam pelaku merupakan kekasihnya sendiri, yang sudah dikenal oleh orang tua dan keluarganya.

"Pengakuannya diperkosa dan katanya enam orang pria yang melakukannya," imbuh AR.

AR mengaku tidak terima dengan perlakuan bejat enam pemuda tersebut kepada AA. 

Sementara itu, AA ternyata dicekoki miras sebelum diperkosa beramai-ramai, di kamar kos milik H Musleh, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep.

Yang pertama melakukannya adalah pacar AA, kemudian dilanjutkan oleh para pelaku lainnya.

Setelah melakukan aksi bejat dan cabulnya, empat dari enam pelaku kini sudah ditangkap dan dijebloskan di sel tahanan Polsek Kota Sumenep.

Sedangkan dua pelaku pemerkosaan lainnya sedang dalam pengejaran polisi.

Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan, para pelaku adalah RQ, warga jln Begisar Desa Pamolokan, MZ warga Kecamatan Tambelangan kabupaten Sampang, dan SB warga jln Meranggi Kelurahan Kepanjen.

Lalu, HL warga Desa Pamolokan, OP warga Kecamatan Gapura, serta FR warga Desa Paberrasan. 

“Dua orang pelaku yakni FR dan OP  kini masih dalam pengejaran, dan sudah diketahui keberadaannya,” imbuh Widi, panggilan akrab Kasubag Humas Polres Sumenep. 

Korban setelah menjalani pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), kini tengah menjalani perawatan di RSUD dr H Moh Anwar, Sumenep. 

Modus pemerkosaan itu berawal ketika AA diajak jalan-jalan oleh OP yang tak lain adalah pacar AA, main-main ke tempat kos pelaku, di Desa Kolor milik H Musleh, pada hari Kamis (25/07/2019). 

Sesampainya di rumah kos, sudah ada beberapa teman pacarnya, yang siap menggelar pesta miras.

Korban yang sempat menolak dengan terpaksa meminum miras tersebut, karena dipaksa AA pacarnya, akhirnya korban tak sadarkan diri.

Saat itulah OP pacar korban memperkosa AA di hadapan teman-temannya. 

“Selesai memperkosa, OP lalu bergegas keluar kamar kos meninggalkan korban yang sudah tidak berdaya. Dan pada saat keluar kamar, pelaku sengaja mengunci pintu kamar, lalu kabur,” katanya.

Pada saat itulah lima teman pelaku secara bergiliran memperkosa AA.

Bahkan ada salah satu pelaku yakni HL hingga berulang-ulang menyetubui korban.

Pemerkosaan diduga terjadi bahkan dari malam sampai pagi hari, secara bergantian. Apalagi kondisi korban waktu sedang tidak sadarkan diri.

Hingga kemudian korban baru sadar setelah pagi hari. 

Mendapati kondisinya yang awut-awutan, korban lalu pulang ke rumah orang tuanya di Desa Pamolokan.

Sampai di rumah, korban lalu menceritakan tragedi dan apa yang dialami semalam bersama pacarnya dan pemerkosaan yang menimpa dirinya. 

“Atas laporan itulah, kami tindaklanjuti dan sekarang dalam proses. Para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkasnya. 

Selain memeriksa korban dan menangkap pelaku, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti (BB) berupa 1 (satu) unit sepeda motor, selimut yang dipakai saat pemerkosaan terjadi.

Sementara itu, di tempat terpisah, AR, keluarga korban saat ditemui TribunMadura.com mengaku shock dengan kejadian pemerkosaan AA oleh enam pemuda tersebut.

Dirinya minta pihak kepolisian untuk menindak dan memghukum para pelaku seberat-beratnya.

"Harapan saya pelaku dihukum seberat-beratnya dan pemilik tempat kos itu ditahan juga," tegas AR.

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Sumenep Fajar Santoso, Sabtu (27/7/2019) mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kasus pemerkosaan yang menimpa AA, gadis muda Madura berusia 19 tahun, di salah satu kamar kos milik H Musleh di Desa Kolor, Kecamatan/Kota Sumenep, Kamis (25/7/2019).

"Kejadian ini sudah sangat melanggar peraturan yang disepakati, dan bahkan sampai terjadi pemerkosaan pada gadis yang digilir enam pria itu di rumah kos," tegasnya.