Sabtu, 27 Juli 2019 11:02

Begini Kronologi Pemukulan Guru di Pangkep oleh Kepala Sekolah Versi Korban

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Darah tampak keluar dari hidung Budiman, usai ditinju oknum kepala sekolah.
Darah tampak keluar dari hidung Budiman, usai ditinju oknum kepala sekolah.

Jumat, 26 Juli 2019. Jarum jam menunjuk ke angka 09.00 Wita. Budiman melangkah ke ruang kepala sekolah.

RAKYATKU.COM, PANGKEP - Jumat, 26 Juli 2019. Jarum jam menunjuk ke angka 09.00 Wita. Budiman melangkah ke ruang kepala sekolah.

Pagi itu, guru  SMP Negeri 3 Segeri, Pangkep itu, menghadap kepala sekolah, MST, guna mempertanyakan surat yang dikeluarkan untuk kelengkapan administrasi tunjangan sertifikasi di Dinas Pendidikan Pendidikan Kabupaten Pangkep.

"Saya menghadap kepada kepala sekolah, karena surat yang dikeluarkan tidak sesuai dengan data yang ada di sistem Dapodik," katanya kepada Rakyatku.com, melalui sambungan telepon, Sabtu (27/7/2019).

Surat yang dikeluarkan oleh kepala sekolah diminta oleh pihak Dinas Kabupaten Pangkep, untuk dilakukan perbaikan. Pasalnya, terjadi kekeliruan, sehingga tidak dapat terinput untuk proses penerimaan sertifikasi.

"Data saya di sistem Dapodik sudah memenuhi jam mengajar. Sementara surat yang dikeluarkan oleh kepala sekolah keterangannya tidak memenuhi. Jadi saya tanyakan," jelasnya.

Ketika dimintai penjelasan oleh Budiman, MST mulai emosi dengan menyentil persoalan lain. Akan tetapi Budiman mengaku menanggapi sentilannya dengan jawaban yang rasional.

"Dia (MST) malah menyebut saya ini malas ikut rapat. Jadi saya jawab bahwa bukan malas, tetapi saya tidak mendapat informasi karena saya dikeluarkan dari grup whatsapp yang menjadi pusat informasi di sekolah," bebernya.

MST tiba-tiba kala itu melabelinya sebagai orang yang punya banyak pelanggaran. Namun Budiman menanggapi semua pelanggaran yang dialamatkan kepada dirinya secara rasionalitas.

"Jadi saat itu saya rasioanalisasikan semua kepada kepala sekolah," ungkap Budiman.

Saat tengah memberikan argumen-argumen, tiba-tiba MST emosi lalu melayangkan tinju ke wajah Budiman. Sontak, wajah guru itu berlumur darah. Cairan merah itu mengucur dari hidungnya, dan membasahi baju oranye yang dia pakai.

Meski dipukul, Budiman mengaku tidak melakukan pembalasan. Ia bergegas mengambil sarung tangannya untuk mengusap darah yang bersimbah di wajahnya.

"Saya tidak membalas. Saya langsung ambil sarung tangan untuk mengusap wajah saya yang penuh darah dan langsung ke Polres melapor," pungkasnya.