RAKYATKU.COM - Perang Suriah telah merenggut nyawa lebih dari 100 warga sipil selama 10 hari terakhir, menurut laporan PBB pada hari Jumat (26/07/2019).
Menurut kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bachelet, setidaknya 103 orang meninggal akibat serangan udara pemerintah Suriah di kantong barat laut negara itu - termasuk Idlib dan Hama. Wilayah ini dianggap sebagai benteng terakhir pemberontak.
"Ini adalah objek sipil, dan tampaknya sangat tidak mungkin, mengingat pola serangan seperti itu terjadi terus-menerus," kata Bachelet dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters .
Dia mengatakan bahwa mayoritas kematian terjadi pada hari Senin, ketika sekitar 50 warga sipil dilaporkan tewas setelah serangan udara di pasar.
Pemerintah Suriah mulai meningkatkan serangan sejak bulan April, untuk mengambil kembali kendali negara yang dilanda konflik.
Sejak saat itu, PBB memperkirakan bahwa setidaknya 400.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka dan tinggal di jalanan di dekat perbatasan dengan Turki, yang sekarang ditutup.
Sementara itu, setidaknya 730 warga sipil telah kehilangan nyawa, menurut perhitungan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.