Jumat, 26 Juli 2019 10:56

Pergi Tanpa Pamit, Warga Gowa Kaget Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri di Filipina

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Situasi pemboman gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina. Ist
Situasi pemboman gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina. Ist

Pasangan suami istri, Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh, terduga pelaku bom bunuh diri Gereja Katolik di Filipina diketahui berasal dari Gowa.

RAKYATKU.COM, GOWA - Pasangan suami istri, Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh, terduga pelaku bom bunuh diri Gereja Katolik di Filipina diketahui berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.

Imam Masjid Abu Makka, Jaja Munadi mengatakan, pasangan suami istri itu sudah tiga tahun meninggalkan rumahnya yang berada di Graha Surandar Permai 3 blok E 1.

"Sudah tiga tahun dia sudah meninggalkan rumahnya tanpa pamit kepada kami (tetangga)," kata Jaja Munadi, Jumat (26/7/2019).

Setelah tiga tahun tanpa kabar, Jaja mengaku kaget saat mendengar Rian dan Ulfah menjadi terduga bom bunuh diri di Filipina.

"Kami kaget setelah ada pemberitaan dari beberapa media yang mana beliau menjadi terduga bom bunuh diri di sana (Filipina). Dia disana menjadi orang deportasi," bebernya.

Pantauan Rakyatku.com, pada Kamis (25/7/2019) kemarin, salah satu anggota keluarga terduga sedang mengangkat barang dari mobil miliknya yang diperkirakan adalah barang hasil jualan nasi kuning.

Pagi tadi sekitar pukul 09.00 Wita, rumah keluarga terduga tersebut terlihat sudah sepi dan tidak ada mobil terparkir di dalam rumahnya tersebut. Selain itu, tidak ada penjagaan khusus dari aparat kepolisian di rumah tersebut.

"Saat ini rumah tersebut kini telah ditempati oleh anak tertua terduga," bebernya.

Diketahui, keduanya merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Makassar. Mereka adalah pasangan suami-istri yang pernah menjadi deportan Turki pada 2017.

Keduanya merupakan terduga bom bunuh diri yang menewaskan 22 orang dan ratusan orang luka-luka. Kejadian tersebut terjadi pada 27 Januari 2019 lalu.