Kamis, 25 Juli 2019 15:18

Sudah Aborsi, Seminggu Kemudian Wanita ini Terkejut Janinnya Masih Hidup di Rahimnya

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Zhou
Zhou

Seorang wanita yang telah melakukan aborsi, terkejut setelah mengetahui bahwa seminggu kemudian janinnya masih hidup di dalam rahimnya.

RAKYATKU.COM - Seorang wanita yang telah melakukan aborsi, terkejut setelah mengetahui bahwa seminggu kemudian janinnya masih hidup di dalam rahimnya.

Zhou dari Xi'an, China, mengatakan bahwa ahli bedah aborsi telah meyakinkannya jika operasi itu berjalan lancar.

Tetapi ketika dia pergi untuk pemeriksaan di rumah sakit setempat, dia diberitahu bahwa dia masih hamil.

Insiden itu terjadi di ibukota provinsi Provinsi Shaanxi, China barat laut. Beritanya pertama kali dilaporkan oleh Radio dan Stasiun Televisi Shaanxi.

Menurut laporan itu, Zhou telah memiliki dua anak dan ternyata hamil lagi. Jadi, setelah menimbang-nimbang, dia memutuskan untuk mengakhiri kandungannya.

Dia menjalani operasi di Rumah Sakit Xi'an pada 10 Juli. Tidak jelas berapa minggu kehamilannya saat itu.

"Setelah kembali ke rumah, saya merasa tidak nyaman, sehingga seminggu kemudian saya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit di dekat rumah saya untuk pemeriksaan," kata Zhou.

"Setelah cek, dokter mengatakan janin saya masih di sana," tambahnya.

Dia juga diberi laporan ultrasound, yang dia tunjukkan kepada reporter.

Jadi apa yang terjadi pada operasi Zhou sebelumnya?

Rupanya Zhou menderita kelainan bawaan di dalam rahim yang dikenal sebagai septum uterus. Ini berarti bahwa bagian dalam rahimnya dibagi oleh dinding berotot atau berserat yang disebut septum.

Dalam kasus Zhou, rongga rahimnya memiliki 'ruang' kiri dan kanan.

Wanita itu mengklaim bahwa janinnya telah tumbuh di bagian kiri rahimnya, tetapi dokter aborsi telah melakukan aborsi di bagian kanan.

Rumah sakit menolak untuk diwawancarai oleh reporter, tetapi mereka telah berjanji untuk memberikan aborsi gratis pada Zhou.

Namun Zhou menuntut rumah sakit menawarkan kompensasi finansial karena dia mengklaim bahwa kesalahan medis itu telah membuatnya stres mental dan memaksanya mengambil cuti berhari-hari.

Dia telah memanggil Asosiasi Konsumen lokal untuk meminta bantuan.

Aborsi adalah tindakan sah di China sejak 1953 setelah Partai Komunis China mengamandemen undang-undang untuk 'melindungi hak-hak perempuan atas kesehatan dan pekerjaan'.

Statistik terakhir menunjukkan rata-rata 13 juta operasi aborsi dilakukan di Tiongkok setiap tahun.