RAKYATKU.COM - Italia berencana untuk mengirim remaja yang kecanduan smartphone ke pusat rehabilitasi.
Sebuah rancangan undang-undang baru terkait hal itu telah diajukan ke parlemen. Itu diusulkan oleh seorang menteri bernama Vittoria Casa.
Casa mengatakan bahwa rencananya adalah untuk mencegah dan menyembuhkan nomofobia, atau ketakutan terputus dari telepon, di kalangan pemuda Italia.
Dalam RUU itu, Casa mengatakan bahwa hingga delapan dari sepuluh anak muda Italia menderita kondisi yang sering membuat mereka begadang.
"Ini mengubah mereka menjadi vampir yang menjalani kehidupan sosial mereka di malam hari, merasa lelah, lemah dan apatis di siang hari, ketika kehidupan remaja mereka yang sebenarnya harus terjadi," demikian bunyi RUU itu.
"Perilaku semacam itu memiliki dampak negatif pada kehidupan pribadi, sekolah dan pekerjaan," kata Casa.
Di bawah rencana mereka, sekolah-sekolah akan menyelenggarakan kursus-kursus pendidikan yang diadakan oleh para ahli kecanduan. Itu bertujuan membantu kaum muda membangun penggunaan internet dan jejaring sosial secara cermat.
Bagi mereka yang mengidentifikasi masalah kecanduan, kursus rehabilitasi kemudian akan ditawarkan di fasilitas kesehatan, sambil menjalani berbagai program pendukung lainnya.
RUU itu diusulkan setelah penelitian menunjukkan bahwa 15 persen remaja Italia menghabiskan lebih dari sepuluh jam per hari untuk telepon mereka, menurut The Times.
