RAKYATKU.COM, WELLINGTON - Warga Selandia Baru menyerahkan lebih dari 10.000 senjata api (senpi) berbagai jenis, mulai dari senapan, perangkat, hingga aksesori senjata api.
Itu dilakukan selama pekan pertama pemberlakuan program beli kembali oleh pemerintah Selandia Baru.
Angka itu diketahui berdasarkan data kepolisian yang dirilis pada acara hari Minggu, Sunday show, dikutip dari Reuters, Senin (22/7).
Para pemilik diberi waktu hingga 20 Desember untuk menyerahkan senpinya dan akan dihargai sampai dengan 95 persen dari harga asli saat pembelian.
Pemerintah Selandia Baru telah menyiapkan 208 juta dolar Selandia Baru atau sekitar Rp2 triliun sebagai kompensasi untuk program beli kembali ini.
Program pembelian kembali ini dilakukan empat bulan setelah penembakan massal di masjid di Selandia baru. Sebanyak 51 orang tewas dalam kejadian itu.
Kepolisian setempat mengapresiasi tingginya jumlah orang yang menyerahkan senjata pada hari pertama program beli kembali diberlalukan. sebanyak 684 orang menyerahkan 1.061 senjata dan 3.397 perangkat serta aksesoris.
"Respons dari para pemilik senjata sangat positif," kata pengawas polisi Karyn Malthus.
Menurut Small Arms Survey, dengan populasi di bawah lima juta orang dan diperkirakan total 1,5 juta senjata api, Selandia Baru berada di peringkat ke-17 dalam daftar kepemilikan senjata api sipil.
