Minggu, 21 Juli 2019 14:52

Dokter Yudi: Waspada Penyakit Hipertensi Saat Ibadah Haji

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin, SH
Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin, SH

Saat menunaikan ibadah haji dengan suhu panas bisa mencapai 48-50 derajat, justru Penyakit tidak menular menjadi perhatian khusus jemaah saat menunaikan ibadah haji.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Saat menunaikan ibadah haji dengan suhu panas bisa mencapai 48-50 derajat, justru Penyakit tidak menular menjadi perhatian khusus jemaah saat menunaikan ibadah haji.

Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH mengatakan, potensi penyakit tidak menular yang dikhawatirkan menjangkiti jemaah haji terkhusus hipertensi. 

"Berdasarkan data WHO tahun 2018, prevalensi hipertensi di dunia sebesar 40% dan rata-rata dimulai pada usia 25 tahun. Menurut data riset kesehatan dasar tahun 2018 khusus Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%," ujarnya.

“Cuaca yang terik dan aktivitas padat, memicu jemaah mudah lelah. Jika tidak didukung dengan memperbanyak konsumsi cairan, maka jemaah mudah terserang dehidrasi,”  tambah pria yang akrab disapa Dokter Koboi ini.

Dokter alumni Fakuktas Kedokteran UMI ini memaparkan, sangat mungkin mereka mengalami kejang panas (heatstroke). Kejang panas terjadi saat suhu tubuh meningkat drastis, lebih dari 45 derajat celsius. 

Biasanya disertai dengan sakit kepala berkunang-kunang, keringat bercucuran, dan mual. 

Terkadang juga disertai kondisi kulit yang memerah dan kebingungan.

“Gangguan pernapasan biasanya terjadi karena debu. Gangguan tersebut biasanya berupa batuk dan pilek. Sedangkan, hipertensi dipicu salah satunya karena kurang istirahat,” ungkap dokter Yudi yang juga dokter haji Travel Tazkiyah.

Dia melanjutkan, banyak calon jemaah haji usia sepuh atau usia lanjut, kemudian ada juga karena faktor kegemukan, ada juga yang baru ketahuan menderita kolesterol, asam urat yang sebelumnya belum diketahui.

Dokter Yudi mengimbau agar para jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama berada di tanah suci. Khususnya dalam menjalankan pola makan juga minum serta istirahat yang cukup.  

"Banyak minum air putih serta konsumsi buah biar terhindar dari efek panas berlebihan," pungkasnya.