RAKYATKU.COM - Seorang pria yang dicurigai membunuh 33 orang dalam serangan pembakaran di sebuah studio animasi di Jepang dilaporkan menyalakan api karena perusahaan itu telah menjiplak".
Menurut laporan media setempat, pria berusia 41 tahun itu mengatakan kepada polisi bahwa ia merencanakan kobaran api mematikan setelah perusahaan itu mencuri novelnya, dikutip dari Nextshark, Minggu (21/7/2019).
Seorang saksi mengatakan kepada wartawan bahwa ia "tampaknya tidak puas, ia tampak marah, meneriakkan sesuatu tentang bagaimana ia dijiplak".
Kebakaran di Kyoto adalah pembunuhan massal terburuk sejak serangan pembakaran yang dicurigai di Tokyo menewaskan 44 orang pada tahun 2001.
Diyakini tersangka berteriak "mati!" saat ia menuangkan cairan, yang diyakini bensin, di sekitar studio.
Kebakaran terjadi pada pukul 10.30 pagi waktu setempat pada hari Kamis dan sepenuhnya padam sekitar pukul 6.20 pagi pada hari Jumat.
Petugas mengatakan tersangka bukan karyawan perusahaan tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.