Sabtu, 20 Juli 2019 10:44

33 Korban Tewas Menumpuk di Tangga ke Lantai 3, Begini Detik-detik Terbakarnya Kyoto Animation

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kyoto Animation dibakar.
Kyoto Animation dibakar.

Hari itu, Kamis, 18 Juli 2019. Sebanyak 74 karyawan, tengah mempersiapkan proses kreatifnya di Kyoto Animation, sebuah studio animasi di pusat kota kuno Jepang, Kyoto.

RAKYATKU.COM, KYOTO - Hari itu, Kamis, 18 Juli 2019. Sebanyak 74 karyawan, tengah mempersiapkan proses kreatifnya di Kyoto Animation, sebuah studio animasi di pusat kota kuno Jepang, Kyoto.

Tiba-tiba dari bawah terdengar teriakan, "Matilah kau!". Saat karyawan melongok dari lantai 2, terlihat Sinji Aoba (41), melemparkan ember berisi bahan bakar yang sudah disiramkan di pintu kantor.

Dia lalu menyulut api. Seketika, api membesar, melahap kantor berlantai 3 tersebut.

Asap membumbung tinggi. Di ruangan, dipenuhi gas karbondioksida. Nafas karyawan jadi sesak. Mereka berebutan menuju tangga ke lantai atas.

Di tangga menuju lantai 3, mereka saling sikut, ingin menyelamatkan diri. Namun saat itulah, mereka tumbang. Racun gas CO2 telah menghentikan denyut nadi mereka.

Kebakaran yang mengoyak bangunan itu merembet dengan cepat, bukan karena dibakar dengan bensin, tetapi juga karena membubung melalui tangga spiral dan tidak ada alat penyemprot air. Begitu kata para pakar.

"Sembilan belas dari 33 orang yang meninggal ditemukan di tangga menuju ke atap di lantai tiga, mayat mereka saling bertumpukan," tulis Kyodo mengutip pihak berwenang.

Kyodo menambahkan, petugas pemadam kebakaran segera tiba di tempat dan mendapati bahwa pintu menuju atap tertutup, tetapi bisa dibuka dari luar.

Para korban mungkin bergegas ke tangga untuk melarikan diri dari kobaran api dan menyadari tidak bisa membuka pintu, demikian ditambahkan.

Kebakaran belum padam hingga Jumat pagi.

Polisi penyelidik mencari bara kepingan bangunan sebagai bukti penyelidikan untuk mengungkap tersangka pembakaran, percobaan pembunuhan dan pembunuhan.

Kyoto Animation, terletak di pinggiran yang sepi, 20 menit dengan kereta dari pusat kota Kyoto, telah menghasilkan film-film animasi terkenal seperti "Sound! Euphonium".

Produksinya berjudul "Free! Road to the world - The Dream" akan diedarkan bulan ini.

"Saya suka game pertempuran, segalanya tentang Jepang," kata Blake Henderson, warga asal Alabama berumur 26 dan menggemar studio animasi yang mengunjungi tempat kejadian untuk memberi penghormatan.

"Saya sangat mencintai Jepang dan kejadian ini tidak mengubah perspektif saya secara menyeluruh tentang Jepang, tapi ini menyakitkan."

Shinji Aoba ditangkap di lokasi. Dia tampaknya juga mengalami luka parah yang cukup serius. Petugas kemudian membawanya ke rumah sakit di mana dia dibius.

Aoba mengaku sebagai pelaku pembakaran. Dia bilang dendam kepada Kyoto Animation, karena salah satu novel karyanya dijiplak perusahaan animasi itu.

Sampai saat ini, nama-nama korban belum dirilis. Namun sudah banyak keluarga yang memastikan kerabatnya jadi korban. Mereka menyebar foto untuk mencari kerabat mereka yang merupakan karyawan di studio animasi tersebut.