Kamis, 18 Juli 2019 19:37

Kontroversi Proyek Bank Sampah Dekat Kawasan Wisata Barru

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Proyek Bank Sampah Bahagia milik Dinas Lingkungan Hidup yang saat ini tengah dikerjakan.
Proyek Bank Sampah Bahagia milik Dinas Lingkungan Hidup yang saat ini tengah dikerjakan.

Proyek 'Bank Sampah Bahagia' rupaya membuat masyarakat tak bahagia. Proyek milik Dinas Lingkungan Hidup Barru itu kini mendapat kritikan. Masyarakat menilai lokasi proyek tidak tepat lantaran berada d

RAKYATKU.COM, BARRU - Proyek 'Bank Sampah Bahagia' rupaya membuat masyarakat tak bahagia. Proyek milik Dinas Lingkungan Hidup Barru itu kini mendapat kritikan. Masyarakat menilai lokasi proyek tidak tepat lantaran berada dekat kawasan wisata Pantai Ujung Batu.

Dampak yang dikhawatirkan masyarakat, terjadinya pencemaran udara dan mengurangi estetika lingkungan sehingga bakal mempengaruhi citra kawasan wisata itu sendiri. Belum lagi, didekat proyek bank sampah itu berdiri bangunan pusat pelayanan kesehatan masyarakat.

"Perlu ditinjau ulang itu proyek," kata masyarakat yang enggan disebutkan namanya, Kamis (18/7/2019).

Menanggapi masalah itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Taufik Mustafa mengatakan, lokasi proyek bank sampah itu sebelumnya telah mendapat persetujuan dari pihak kelurahan Sumpang Binanagae.

"Sudah disetujui itu sama pak Lurah. Kalau disitu lokasinya. Ada surat persetujuannya juga. Sejak 2018 suratnya. Sekarang (2019/ baru turun bantuan jadi baru kami kerjakan. Memang untuk mendapatkan bantuan itu harus mendapatkan surat persetujuan dari lurah kalau wilayahnya kelurahan," ujar Taufik.

Mantan Camat Barru itu juga meluruskan adanya anggapan masyarakat yang berfikir bank sampah yang ia bangun bakal berbau. Ia mengatakan, proyek bank sampah tersebut tak seperti tempat pembuangan TPS 3R yang diperuntukkan untuk sampah organik (basah).

"Kalau di bank sampah ini kami tidak ada sampah organik. Cuman sampah plastik seperti botol, kertas dan kardus. Jadi tidak berbau. Tidak ada lalat juga. Kalau berbau, laporkan ke kami. Kami langsung tutup. Saya juga akan ikut mengawasi," jelasnya.

Masalah estetika atau keindahan lingkungan, menurut Taufik, tidak bakal mempengaruhi. Pihaknya berjanji akan mempercantik bank sampah tersebut sehingga jauh dari kesan kumuh. Masyarakat sekitar lokasi tersebut juga akan diberdayakan untuk mengelola bank sampah itu nantinya.

"Kami percantik InsyaAllah. Model bank sampahnya juga tertutup kayak gedung. Jadi tidak kumuh itu. Soal lokasi dekat pantai ujung batu, kami juga sudah bicarakan dengan Dinas Pariwisata. Sama-sama mendukung. Karena program pemerintah. Pak Bupati juga sudah kami sampaikan soal rencana pembangunan bank sampah ini," terangnya.

Proyek bank sampah tersebut dibangun diatas lahan kurang lebih 4x4 meter di kelurahan Sumpang Binagae, Kecamatan Barru. 

Biaya proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Lingkungan Hidup yang masuk ke dana APBD sebesar Rp342,7 juta. Biaya ratusan juta itu sudah termasuk kalkulasi pembelian mesin press Rp80- juta lebih dan biaya bangunan Rp200-an juta. 

Proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Duta Pribumi. Proyek itu dimulai pada 9 juli kemarin, namun tak tercantum sampai kapan batas waktu pengerjaan pada papan proyek.