Rabu, 17 Juli 2019 17:44

Tertahan di China, Korban Pengantin Pesanan Disiksa Suaminya

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Al Vionita, warga Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten, menjadi korban perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan.

RAKYATKU.COM - Al Vionita, warga Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang, Banten, menjadi korban perdagangan orang dengan modus pengantin pesanan. 

Saat ini, korban masih tertahan di China dan menunggu kepulangan ke Indonesia. 

Ketua Serikat Burum Migran Indonesia (SBMI) Banten Maftuh Hafi menceritakan, korban awalnya lapor ke jaringan SBMI menjadi korban pengantin pesanan. 

Korban kata dia, tergiur karena dijanjikan uang jika mau menikah dengan warga China melalui mak comblang.

"Dia dijanjikan kebutuhan akan dipenuhi karena ingin merubah keadaan keluarganya," kata Maftuh, Rabu (17/9/2019).

Korban katanya menikah dengan Ye Jinshan di Jakarta, baru kemudian dibawa ke China. Namun di China, korban justru disiksa suaminya. 

"Dia ingin pulang, tapi dokumen-dokumen ada di suaminya," bebernya kepada Detikcom.

Masalah lainnya yakni dokumen korban juga dipalsukan oleh oknum di Indonesia. Salah satu yang dipalsukan yakni mengenai status agama korban. 

"Tapi korban dari Banten tidak jadi korban prostitusi, cuma pemukulan, tidak dikasih makan. Kondisi saat ini masih di penampungan," ujarnya. 

Diketahui, mak comblang pengantin pesanan sudah ditahan oleh kepolisian beberapa waktu lalu. 

Mak comblang itu ditahan karena menjalankan bisnis 'pengantin wanita' di Pontianak Selatan, Pontianak, Kalimantan Barat.