Selasa, 16 Juli 2019 21:31

IDP Tak Ingin Tinggalkan Perempuan Pejuang Keluarga

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (berdiri). Ist
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (berdiri). Ist

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berbasis Masyarakat Dalam Peningkatan Produksi Gula Aren dan

RAKYATKU.COM, LUWU UTARA -- Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) berbasis Masyarakat Dalam Peningkatan Produksi Gula Aren dan Sarabba Instan yang Berkualitas dan Higienis, di Kantor Desa Tulak Tallu, Kecamatan Sabbang, Selasa (16/7/2019).

Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Alam berbasis Masyarakat diselenggarakan oleh LSM Waslit bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara, Global Alliance For Green And Gender Action (GAGGA), NTFP-EP Indonesia, serta Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI). Pelatihan ini diikuti 70 oleh peserta. 

Kegiatan ini juga melibatkan kaum perempuan yang tergabung dalam dua kelompok, masing-masing Kelompok Aren Lestari Desa Tulak Tallu yang khusus mengelola produksi gula aren serta Kelompok Tunas Jaya Desa Pararra untuk produksi sarabba instan.

“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman penyelenggara. Padatnya agenda hari ini tidak mengurangi semangat kami untuk hadir memberikan dukungan atas pelaksanaan kegiatan ini,” tutur IDP saat membuka pelatihan tersebut. 

IDP memastikan, kedepannya kegiatan seperti ini akan terus dilakukan.

“Ibu-ibu tidak usah khawatir. Saya ingin bersama dengan teman-teman penyelenggara, dengan perempuan-perempuan pejuang keluarga, serta dengan kita semua. Saya ingin meyakinkan ibu-ibu, para peserta, serta masyarakat lainnya, agar tidak merasa sendirian dalam melaksanakan program ini,” tutur IDP.

IDP menambahkan, inti dari kegiatan ini adalah bukan semata-mata pada proses pemberdayaannya saja, tetapi ada pesan penting lain yang harus diketahui peserta, yaitu mengajak peserta menjaga kelestarian lingkungan. 
“Kita semua bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan. Inilah filosofi dari pelaksanaan kegiatan ini,” terangnya.

“Kita diajak untuk sama-sama menjaga lingkungan, terutama di daerah aliran sungai, tapi di sisi lain kita juga diajarkan untuk produktif. Salah satunya adalah bagaimana mengelola produksi gula aren dan sarabba instan ini,” sambung Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Sementara itu, Ketua LSM Waslit, Jalisman mengatakan, kegiatan ini terlaksana didorong oleh rasa kepedulian warga desa Tulak Tallu dan desa Pararra yang begitu tinggi terhadap kelestarian lingkungan. 

“Insyaallah, kami akan menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk menyukseskan program ini,” tandasnya.