Senin, 15 Juli 2019 13:58

Kemenag Ajak Salat Gerhana Bulan Lusa, Ini Tata Caranya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi salat gerhana
Ilustrasi salat gerhana

Rabu, 17 Juli 2019, diprediksi bakal terjadi gerhana bulan atau khusufulqamar. Karenanya, Kementerian Agama (Kemenag) mengajak umat Islam untuk turut melaksanakan ibadah Salat Kusuf atau Salat Gerhana

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Rabu, 17 Juli 2019, diprediksi bakal terjadi gerhana bulan atau khusufulqamar. Karenanya, Kementerian Agama (Kemenag) mengajak umat Islam untuk turut melaksanakan ibadah Salat Kusuf atau Salat Gerhana. 

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Muhammadiyah Amin menjelaskan, masyarakat kawasan Indonesia barat dan tengah, dapat mengamati gerhana bulan. Amin memperkirakan, awal gerhana akan terjadi pada pukul 04.30 WIB. Puncaknya, pukul 04.30 WIB.

Amin pun mengajak umat Islam melaksanakan Salat Gerhana atau Salat Khusuf. Ajakan tersebut pun sudah diteruskan melalui Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama masyarakat melaksanakan Salat Khusuf.

"Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," kata Amin.

Muhammadiya Amin juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan keselamatan dan kemajuan bangsa.

Bagi yang belum mengetahui tata cara menjalankan Salat Khusuf, berikut ini panduannya:

a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;
c. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian rukuk sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari rukuk (iktidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd";
f. Setelah iktidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari rukuk (iktidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja, bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.
L. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah.