Minggu, 14 Juli 2019 19:45

IAS: Saya Tak Merasa Dipenjara, Saya Cuma Istirahat 4 Tahun

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilham Arief Sirajuddin bersama istri dan anak.
Ilham Arief Sirajuddin bersama istri dan anak.

Ilham Arief Sirajuddin (IAS), sebentar lagi akan bebas. Terkungkung selama 4 tahun di balik tembok tebal, IAS merasa tak dipenjara.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ilham Arief Sirajuddin (IAS), sebentar lagi akan bebas. Terkungkung selama 4 tahun di balik tembok tebal, IAS merasa tak dipenjara.

Kepada Rakyatku.com, mantan Wali Kota Makassar dua periode itu, mengaku dirinya cuma istirahat 4 tahun.

"Saya tak merasa dipenjara. Saya hanya istirahat 4 tahun," ujarnya.

Karenanya, pria yang juga akrab disapa Aco ini, mengaku tak memerlukan persiapan khusus ketika akan bebas sebentar.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Budi Sarwono, masa penahanan mantan wali kota Makassar dua periode itu, berakhir Minggu, 14 Juli 2019 hari ini.

Pukul 00.00 Wita sebentar, IAS akan bebas. 

Diketahui, IAS merupakan terpidana kasus korupsi kerja sama kelola dan transfer instalasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar Tahun 2006-2012. Mantan wali kota dua periode ini divonis empat tahun penjara dan denda Rp100 juta atau kurangan penjara empat bulan.

Sebelum dipindahkan di Lapas Kelas I Makassar pada Februari 2019 lalu, IAS terlebih dulu ditahan di Lapas Sukamiskin Bandung Jawa Barat dan Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur Cabang KPK.

Ia dipindahkan dari Lapas Sukamiskin ke Lapas kelas 1 Makassar beberapa bulan lalu.

Selama di Lapas kelas 1 Makassar, pria yang akrab disapa IAS atau Aco tersebut, semakin rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Ia bahkan tak pernah alfa ke masjid.

Hal itu saksikan sendiri oleh Kepala Lapas Kelas 1 Makassar Budi Sarwono. Katanya, setiap waktu salat tiba IAS  sudah siap-siap untuk pergi ke masjid.

"Kalau kebiasaan saya kurang tahu, tapi kegiatannya selain menerima tamu ya ibadah di masjid sampai selesai Isya'," ujar Budi Suwarno kepada Rakyatku.Com.

Katanya, IAS juga tidak berubah, ia tetap ramah kepada setiap orang. Meskipun banyak tamu yang datang mengunjungi ia tetap menemui. Katanya, setelah terima tamu ketika masuk waktu ia langsung beribadah di masjid.

"Subuh dan isya di musala blok, zuhur asar magrib di masjid besar... hampir setiap waktunya berjemaah terus," tutupnya.