RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Moh. Ramdhan Pomanto secara tegas menyatakan kesiapannya maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar tahun 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan secara terang-terangan usai berdialog dalam silaturahmi dengan tokoh masyarakat Tamalate di Cafe A Four, Jalan Daeng Tata Lama, Kecamatan Tamalate.
"Insyaallah dengan dukungan kita semua saya akan maju di (Pilwalkot) 2020," tegas pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu.
Danny mengaku sudah lama didesak oleh pendukung setianya yang tersebar di Kota Makassar. Namun, dirinya menahan untuk membuat pernyataan resmi dengan sejumlah alasan.
"Sebenarnya sudah lama didesak juga untuk buat statemen resmi, tapi saya tahan-tahan karena saya pikir masih lama, bagus juga kalau banyak yang maju," ungkap Danny, yang kini seorang politisi Partai NasDem.
Selain dukungan masyarakat, alasan dirinya maju yakni persoalan sejumlah program yang masih perlu disempurnakan. Di mana saat dia menjabat Walikota Makassar 2014-2019 sudah menjalankan program yang berdampak positif bagi masyarakat dan kemajuan Kota Makassar.
"Ini Makassar sudah maju, kasihan kalau mundur lagi. Sekarang saya lihat banyakmi gerak-gerik yang mau kasi mundur Makassar. Jadi kita akan lawan itu. Pembenahan lorong kita akan sempurnakan, memang betul sekarang dipercantik, lebih instagramable, bisa dipamer-pamer, tapi itu yang harus ada di tembok di lorong adalah apa yang menjadi kemauannya masyarakat, apa komitmen mereka bagi Makassar itu yang utama," jelasnya.
Persoalan pendapatan asli daerah juga menjadi catatannya. Pada awal dia menjabat, 2014 silam, PAD Kota Makassar sekitar Rp 500 miliar dan selang beberapa tahun meningkat menjadi Rp 1 triliun. Bahkan, Danny menyebut PAD Makassar bisa mencapai Rp 3 triliun.
Dia mengaku sedih dan tergelitik ketika mendengar kabar insentif Ketua RT telat. Begitu pula dengan Penasehat Walikota yang bakal diperbantukan menjadi Koordinator Kebersihan.
"Itu PAD kita bisa sampai Rp 3 triliun sudah saya hitung-hitung. Jadi kalau ada kemunduran bisa kelihatan, kita ini mau Makassar betul-betul bersih. Kenaikannya PAD kita sangat signifikan, bayangkan Rp 500 miliar jadi triliun-triliun. Jadi lucu kalau insentif Ketua RT tersendat, padahal uangnya ada, kecuali kalau tidak ada itu dimaklumi," kata Danny.
"Penasehat Walikota, Ketua RT dan RW adalah mitigator sosial. Perilaku sosial dan negatif, utamanya bagi anak-anak kita bisa dicegah sejak dini, apalagi saya dulu launching program Jagai Anakta'. Ini penasehat Walikota jadi koordinator kebersihan. Padahal Presiden Jokowi sangat mengapresiasi dengan Jagai Anakta' yang kita gagas dulu," tambahnya.