RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Aksi legislator DPRD Bulukumba dari Partai Amanat Nasional (PAN) merobek lembar absensi untuk pertanggungjawaban konsumsi sekretariat DPRD menimbulkan banyak komentar.
Ada yang membenarkan sikap tersebut terjadi, namun tidak sedikit yang menyayangkan sikap Syamsir Paro. Salah satunya datang dari Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) Bulukumba.
Menurut Direktur Kopel, Muhammad Jafar, sikap legislator yang merobek daftar hadir tidak perlu dilakukan, namun harus disampaikan ke sekretariat dengan baik.
"Jika hanya karena kue lalu merobek absensi, ini sungguh terlalu. Layaknya anak kecil yang tidak kebagian kue," kata Jafar, Sabtu (13/7/2019).
Tak hanya menyoal kelakuan Samsir Paro, Kopel juga berharap sekretariat DPRD untuk dievaluasi kinerjanya dalam melayani anggota DPRD, karena salah satu tugas sekretariat adalah melayani atau menunjang pelaksanaan tugas DPRD.
"Termasuk pihak ketiga atau rekanan juga harus dievaluasi kinerjanya. Apalagi jika kejadian ini kerap berulang," Ujarnya.
Seperti diketahui, pada Jumat (12/7/2019) kemarin, DPRD Bulukumba menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan menghadirkan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (DP3) Bulukumba, membahas tentang penyegelan kantor Dinas Koperasi Bulukumba.
Saat rapat dihentikan oleh Ketua DPRD Bulukumba untuk melakukan peninjauan lokasi penyegelan kantor Koperasi, Samsir Paro mulai geram dan mengomel karena tidak adanya hidangan makanan. Bahkan kejengkelannya terlihat saat merobek-robek lembaran absensi untuk LPJ konsumsi laku membawanya pergi.
Kelakuan Samsir Paro disesalkan dan dianggap tidak etis oleh Sekretaris Dewan Daud Kahal. Dauh Kahal berharap agar insiden tersebut tak terulang kembali.