Senin, 08 Juli 2019 11:40

Afghanistan dan Taliban Rundingkan Perdamaian

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan Hekhmat Khalil Karzai, kiri, dengan kepala perunding Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai [Sorin Furcoi / Al Jazeera]
Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan Hekhmat Khalil Karzai, kiri, dengan kepala perunding Taliban Sher Mohammad Abbas Stanikzai [Sorin Furcoi / Al Jazeera]

KTT yang menampilkan para pemimpin Afghanistan dan perwakilan Taliban telah dimulai di Qatar. Pertemuan ini merupakan upaya untuk mengakhiri perang Afghanistan selama 18 tahun.

RAKYATKU.COM - KTT yang menampilkan para pemimpin Afghanistan dan perwakilan Taliban telah dimulai di Qatar. Pertemuan ini merupakan upaya untuk mengakhiri perang Afghanistan selama 18 tahun.

Meski ketika pembicaraan damai telah dibayangi oleh ledakan dari Taliban yang menewaskan setidaknya 14 orang, dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/7/2019).

KTT intra-Afghanistan selama dua hari, yang disponsori oleh Qatar dan Jerman dan yang ketiga dari konferensi sejenisnya tahun ini setelah dua pertemuan serupa di Moskow, berlangsung di ibukota Qatar, Doha, pada hari Minggu.

Sementara sekitar 50 politisi, aktivis dan jurnalis Afghanistan berdiskusi dengan Taliban tentang cara menemukan perdamaian abadi di Afghanistan, kelompok bersenjata itu menyerang kompleks keamanan pemerintah di kota Ghazni, hampir 150 km dari ibukota Kabul.

Pejuang Taliban meledakkan sebuah bom mobil di dekat kantor dinas intelijen utama Afghanistan, Direktorat Keamanan Nasional (NDS), menewaskan delapan personil keamanan dan enam warga sipil, termasuk seorang anak.

Ledakan dahsyat itu terjadi di dekat sebuah sekolah swasta di Ghazni, tempat puluhan anak menghadiri kelas mereka. Setidaknya 60 anak termasuk di antara 180 orang yang terluka dalam serangan itu.

Gambar anak-anak yang terluka oleh pecahan kaca akibat ledakan yang beredar di media sosial pada hari Minggu, membuat banyak warga Afghanistan bertanya apakah pembicaraan damai yang sedang berlangsung dengan Taliban akan membuahkan hasil.

Delegasi yang menghadiri KTT intra-Afghanistan, bagaimanapun, berharap bahwa dialog dengan Taliban akan membantu dalam menetapkan landasan bagi negosiasi di masa depan.

"Fakta bahwa kita semua duduk bersama di sini adalah signifikan, terutama ketika orang Afghanistan merasa tidak ada harapan," Sayed Hamid Gailani, kepala Front Islam Nasional Afghanistan, mengatakan kepada Al Jazeera.