Minggu, 07 Juli 2019 17:33

Mengenal Jerawat Dewasa dan Bagaimana Mengatasinya

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Jika Anda merasa bahwa jerawat dewasa Anda berhubungan dengan menstruasi Anda, tanyakan kepada dokter terkait kontrasepsi Anda.

RAKYATKU.COM - Jerawat lebih umum terjadi pada masa remaja. Namun, bukan berarti Anda bisa terbebas dari masalah kulit ini ketika dewasa.

Jerawat terjadi ketika kelenjar minyak di bawah folikel rambut tersumbat, meradang, atau terinfeksi.

Kelenjar ini akan mengeluarkan terlalu banyak pelumas yang disebut sebum, yang bertujuan untuk membuat kulit Anda sehat.

Namun sebum dapat memblokir pori-pori dan menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri.

Folikel kemudian menjadi merah dan meradang. Itulah jerawat.

Ketidakseimbangan hormon juga dapat berperan dalam kemunculan jerawat. Dan itulah yang bisa memicunya timbul ketika Anda memasuki usia 30-an.

Obat jerawat dewasa
Jika Anda merasa bahwa jerawat dewasa Anda berhubungan dengan menstruasi Anda, tanyakan kepada dokter terkait kontrasepsi Anda.

Jika Anda menggunakan KB suntik, pertimbangkan untuk mengganti pil KB. Ini dapat membantu karena pil secara sistematis mengatur pelepasan hormon bulanan, sehingga mencegah ketidakseimbangan alami yang berkontribusi pada jerawat.

Jika jerawat Anda tidak membaik, Anda mungkin perlu beralih ke antibiotik, yang mengurangi bakteri kulit dan memiliki efek anti-inflamasi.

Selain perawatan medis, Anda juga harus menjaga kesehatan diri.

Cucilah wajah Anda dengan lembut (tidak lebih dari dua kali sehari) dengan sabun lembut untuk menghilangkan minyak, sel kulit mati, dan bakteri.

Perhatikan juga produk rambut Anda. Hindari produk styling berminyak, dan selalu tarik rambut Anda ke belakang saat Anda tidur.

Juga, jangan pernah menekan jerawat karena akan membuat peradangan lebih buruk dan meningkatkan risiko berbekas.

Hindari paparan sinar matahari dan lampu ultraviolet yang terlalu lama. Sumber cahaya ini mengeringkan jerawat, tetapi mereka juga mengakibatkan kerusakan kulit jangka panjang dan bahkan dapat menyebabkan kanker.