Minggu, 07 Juli 2019 11:59

Macron dan Rouhani Setuju untuk Selamatkan Pernjanjian Nuklir Iran

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Teknisi Iran mengeluarkan wadah uranium radioaktif. Foto: Agustus 2005. (AFP)
Teknisi Iran mengeluarkan wadah uranium radioaktif. Foto: Agustus 2005. (AFP)

Pada hari Sabtu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara melalui saluran telepon selama lebih satu jam.

RAKYATKU.COM - Prancis dan Iran telah sepakat untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015.

Pada hari Sabtu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara melalui saluran telepon selama lebih satu jam.

Selama waktu itu, keduanya membahas kesepakatan nuklir yang ditandatangi Iran, bersama AS, Inggris, Perancis, Jerman, Cina dan Rusia.

Pernyataan dari kantor Macron mengatakan bahwa kedua pemimpin telah sepakat untuk mengeksplorasi syarat dimulainya kembali dialog antara semua pihak pada 15 Juli.

Rouhani sebelumnya telah memberikan batas waktu hingga tujuh Juli agar kelima negara memenuhi komitmen mereka untuk melindungi Iran dari efek sanksi AS.

Pernyataan Perancis juga mengatakan bahwa Macron akan melanjutkan konsultasi dengan pihak Iran dan mitra internasional untuk mengurangi ketegangan.

Di bawah kesepakatan nuklir 2015, Iran hanya diizinkan untuk memproduksi uranium yang diperkaya, dengan konsentrasi U-235 3-4%. Itu hanya dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Kesepakatan itu juga membatasi Iran untuk menimbun tidak lebih dari 300kg uranium yang diperkaya. Persediaan 1.050kg dapat menjadi bahan yang cukup untuk membuat satu bom.

Namun perjanjian itu dalam bahaya sejak AS menarik diri tahun lalu. Presiden Donald Trump kemudian menjatuhkan sanksi hukuman terhadap Iran.

Pada bulan Mei, Iran menanggapi dengan meningkatkan produksi uranium yang diperkaya, yang digunakan untuk membuat bahan bakar reaktor dan bom nuklir.

Baru-baru ini, Presiden Rouhani mendesak para penandatangan Eropa untuk bertindak untuk menyelamatkan kesepakatan itu.