Kamis, 04 Juli 2019 16:30

Galih Ginanjar Ternyata Sudah Bertemu dengan Sonny Septian

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari. Ist
Galih Ginanjar dan Barbie Kumalasari. Ist

Galih Ginanjar rupany sudah bertemu dengan istri Fairuz A Rafiq, Sonny Septian.

RAKYATKU.COM - Galih Ginanjar rupany sudah bertemu dengan istri Fairuz A Rafiq, Sonny Septian.

Melihat permasalahan Fairuz, sebagai suami Sonny Septian tak bisa diam saja. Dia pun meminta kepada Galih Ginanjar untuk tabayun dan bicara sebagai sesama pria dengan pikiran yang jernih.

"Karena Sonny minta tabayun dan Galih sudah mengirimkan surat ke alamat rumah sana, langsung DM ke Sonny Septian. Jadi Sabtu kemarin mereka ketemu. So, dia (Galih) gentle banget ketemu," kata Barbie Kumalasari.

Galih membenarkan pada hari Sabtu (29/6/2019) dirinya bertemu dengan Sonny Septian di sebuah restoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. 

Pria yang mengaku sudah nikah siri dengan Kumalasari itu mengatakan Sonny meminta dirinya untuk tidak lagi membicarakan atau bawa-bawa nama Fairuz A Rafiq.

"Di situ ya Sonny cuma bilang jangan bawa-bawa Fairuz atau sebut-sebut Fairuz ya gitu saja. Saya bilang adanya tabayun itu diskusi untuk adanya islah, win-win solutionnya apa. Saya coba menawarkan," ungkap Galih Ginanjar.

"Dia (Sonny) bilang kita sebagai orang yang dizolimi, 'Lo ada minta maaf nggak?'. Saya bilang, 'oke nggak ada masalah minta maaf. Mau minta maaf secara berempat, tanpa media, mau pakai media ataupun nggak masalah'," sambungnya dilansir Detikcom.

Mendengar pernyataan Galih, Feni Rose mempertanyakan permintaan maaf Galih ke Sonny. Tapi, menurut salah satu kuasa hukumnya, Acong Latif, permintaan maaf Galih bukan berarti kliennya merasa bersalah.

"Bukan salah. Gini, minta maaf itu adalah itikad baik karena ini sudah jadi perbincangan. Salah benarnya, salah benarnya penafsiran itu yang di sana," ucap Acong.

"Ini kan permasalahan hukum, kalau tafsiran saya pribadi jangan-jangan unsurnya ini tak masuk kalau naik hukum sehingga unsurnya dipaksakan. Sehingga dia menggiringlah seolah-olah ini masalah perempuan sehingga mereka punya kekuatan," tambahnya.