Kamis, 04 Juli 2019 07:32

Gadis Ini Setop Hubungan Seks, Lalu Panggil Preman untuk Pukuli Om-om karena Bayarnya Sedikit

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Shannon Haynes
Shannon Haynes

Seorang sugar baby tengah melakukan hubungan seks dengan papa online-nya di rumah ibunya, sebelum dia menghubungi dua kaki tangannya, yang menyerbu rumah dengan membawa tomahawk dan meminta uang. 

RAKYATKU.COM, LONDON - Seorang sugar baby tengah melakukan hubungan seks dengan papa online-nya di rumah ibunya, sebelum dia menghubungi dua kaki tangannya, yang menyerbu rumah dengan membawa tomahawk dan meminta uang. 

Wanita Wollongong, Shannon Haynes, (28), bertemu dengan korban berusia 37 tahun itu di situs kencan sugar daddy, dan melakukan penawaran dengan akun 'SexySienna BlondeBabe' pada Oktober tahun lalu.

"Aku menikmati hal-hal yang lebih baik dalam hidup ... Aku akan mengatakan aku punya selera mahal dan suka belanja," bunyinya.

"Aku suka menjalani gaya hidup pesta dengan makan malam mahal dan liburan spontan."

Dia mengatur pertemuan dengan korban di rumah ibunya, dan mereka sepakat dia akan membayar USD1.000 per minggu untuk layanannya, Illawarra Star melaporkan.  

Setelah diskusi singkat, harga diturunkan menjadi USD300 yang ditempatkan di meja samping tempat tidur. 

Ketika mereka tengah berhubungan seks, Haynes berhenti dan menuntut lebih banyak uang dari lelaki itu.

"Kasih lebih dong om," ujarnya sambil turun dari tubuh pria itu. Namun  sang pria menolak membayar di luar kesepakatan. 

Haynes menghubungi antek-anteknya, Michael Sullivan dan Justin Diaz, sementara korban berpakaian. 

Ketika dia mencoba untuk pergi, kedua pria itu masuk ke rumah dengan salah satu dari mereka bersenjatakan tomahawk. 

Para preman itu, menuntut lebih banyak uang dari korban, tetapi ketika dia mengatakan USD300 adalah semua yang dia miliki, Sullivan memukul kepalanya. 

Pria itu berkata bahwa dia akan meninggalkan rumah dan pergi ke ATM tempat dia akan mengambil uang itu dan membawanya kembali, namun itu hanya siasat. Korban pergi memanggil polisi.  

Polisi segera datang dan menangkap ketiganya dengan tuduhan pemerasan. Haynes dijatuhi hukuman 20 bulan penjara pada hari Rabu dengan masa bebas bersyarat 12 bulan. 

Antek-anteknya, Sullivan dan Diaz, mengaku bersalah atas cedera sembrono dan menggunakan senjata ofensif dan akan dihukum bulan depan.  

Pengacara Haynes berargumen, bahwa ketika dia menelepon Sullivan dan Diaz, dia tidak tahu kedua lelaki itu akan datang ke rumah dengan membawa tomahawk. 

Pengacara pembela berpendapat, bahwa Haynes sebenarnya adalah korban dari insiden tersebut. 

Jaksa Jacqueline Azard mengatakan, Haynes tidak melakukan apa pun untuk menghentikan kedua pria itu untuk menyerang dan mencoba memeras pelanggannya tersebut.

"Itu set-up dan dia ingin kembali," katanya.

"Begitu dia melihat tomahawk, dia tidak melakukan apa-apa ... itu akan menakutkan bagi korban."

Haynes menulis surat kepada hakim di mana dia menunjukkan penyesalan atas tindakannya, dan mengatakan dia telah berubah menjadi lebih baik. 

Tetapi Hakim Stoddart mengatakan, mengingat perannya dalam kejahatan dan sejarah kriminalnya yang kejam, ia tidak yakin tentang kemampuannya untuk direhabilitasi secepat itu.