Rabu, 03 Juli 2019 23:10

Manfaatkan Apeksi, Kadis Perpustakaan Berbagi InovasiĀ 

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kadis Perpustakaan Kota Makassar, Muhyiddin (kedua kiri) yang didampingi, Kepala Bidang Koleksi Bacaan Aswis Badwi (kiri), saat berkunjung ke Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang.
Kadis Perpustakaan Kota Makassar, Muhyiddin (kedua kiri) yang didampingi, Kepala Bidang Koleksi Bacaan Aswis Badwi (kiri), saat berkunjung ke Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang.

Momentum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi) yang dihelat di Hotel PO Jl Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, dimanfaatkan Kepala Dinas Perpustakaan Kota Maka

RAKYATKU.COM, SEMARANG - Momentum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi) yang dihelat di Hotel PO Jl Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, dimanfaatkan Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar Muhyiddin mengunjungi Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang, untuk berbagi informasi dan inovasi. 

Usai pembukaan rakernas, Muhyiddin dan rombongan menuju gedung Perpustakaan Kota Semarang, yang berjarak hanya sekitar 500 meter. 

Muhyiddin yang didampingi Kepala Bidang Layanan Kerjasama Hikmah Mangani, Kepala Bidang Koleksi Bacaan Aswis Badwi, dan sejumlah kepala seksi dan pustakawan diterima Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Semarang Bimbong Yogatama bersama Kepala Bidang Layanan Kerjasama Purnomo Adji di ruang kerja, Rabu (3/6/2019). 

Muhyiddin tertarik dengan layanan kafe baca. Namun terkendala lahan yang gedung kurang mendukung. Sementara, Bimbong kepincut dengan layanan inovasi Makassar yang disebut Dongkel (Dongeng Keliling) yang menjadi suplemen program Perpustakaan Keliling. 

“Saya senang dan tertarik dengan inovasi Perpustakaan Makassar. Banyak inovasi yang patut dijadikan contoh,” kata Bimbong. 

Terkait dana alokasi khusus (DAK), Perpustakaan Semarang mendapat bantuan Rp100 juta untuk koleksi bahan bacaan, sedang Makassar untuk tahun ini memperoleh bantuan Rp10 miliar dari DAK untuk pembangunan gedung kantor baru terdiri dari lima lantai. 

Inovasi lainnya, jika di Makassar dikenal dengan pustaka lorong, di Semarang disebut rumah pintar sekaligus menjadi data base kelurahan.

Muhyiddin berharap, sharing informasi dan inovasi ini bisa saling menyempurkan program inovasi untuk tahun depan.