Rabu, 03 Juli 2019 14:28

DPP PAN Ingin Gabung Jokowi, Ini Pernyataan Keras Ketua DPW DIY

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Joko Widodo bersama Zulkifli Hasan dalam sebuah kesempatan.
Presiden Joko Widodo bersama Zulkifli Hasan dalam sebuah kesempatan.

Partai Amanat Nasional (PAN) tampaknya akan mengikuti jejak Partai Demokrat. Partai berlambang matahari terbit itu juga mengisyaratkan merapat ke Jokowi-Ma'ruf.

RAKYATKU.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) tampaknya akan mengikuti jejak Partai Demokrat. Partai berlambang matahari terbit itu juga mengisyaratkan merapat ke Jokowi-Ma'ruf.

Hal itu terungkap dari pertemuan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan dengan para ketua DPW seluruh Indonesia. Pimpinan DPW sudah dua kali mengadakan pertemuan bersama Zulkifli Hasan. 

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, pertemuan diadakan di rumah Zulkifli, kompleks Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan, pada 27 Juni dan 30 Juni. Ada sekitar 30 pimpinan DPW yang hadir.

Diskusi informal itu merupakan pertemuan sebelum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN yang direncanakan diselenggarakan pada akhir Juli atau awal Agustus nanti. Agenda diskusi di rumah dinas Ketua MPR itu adalah mengevaluasi Pemilu 2019 dan membahas soal sikap PAN usai keputusan MK yang menolak semua gugatan hasil Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, pasangan capres-cawapres yang telah didukung PAN.

Viva menjelaskan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN untuk menentukan sikap oposisi atau berkoalisi dengan Jokowi akan digelar akhir Juli atau awal Agustus nanti. 

Namun, dia mengungkapkan, sekitar 30 pimpinan DPW PAN bersama pimpinan DPP PAN sudah berdiskusi informal dengan Ketua Umum Zulkifli Hasan. Hasilnya, sebagian besar mendukung PAN bersama pemerintahan Jokowi.

Menanggapi hal itu, Ketua DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta, Nazaruddin mengecam manuver DPP yang menyatakan mayoritas pengurus wilayah PAN menghendaki bergabung ke pemerintahan.

"Saya mengecam keras kalau ada statement seperti itu. Karena itu manuver," kata Nazaruddin seperti dikutip dari Detikcom, Rabu (3/7/2019).

Nazaruddin menyebut pernyataan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, yang menyatakan mayoritas pengurus wilayah menghendaki bersama pemerintahan Jokowi hanyalah sebatas klaim yang bertujuan untuk menggiring opini publik.

"Itu yang kita kritik, sebaiknya pengurus DPP itu tidak mengeluarkan statement-statement ke publik yang provokatif seperti itu, yang itu sebenarnya hanyalah keinginan-keinginan dari pribadi-pribadi," tegas Nazaruddin.

"Saya hanya menilai itu (pernyataan Viva) sebagai bagian dari provokasi, cuma manuver-manuver dari oknum-oknum DPP yang memang nafsunya untuk bergabung ke Jokowi sudah sedemikian kuat," tambahnya.