Rabu, 03 Juli 2019 11:36

TKN Kunci Tiket Pilpres 2024, Siapa Lawan Prabowo-Anies?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prabowo Subianto bersama Anies Baswedan
Prabowo Subianto bersama Anies Baswedan

Ada keputusan penting dalam pertemuan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin, Selasa malam (2/7/2019).

RAKYATKU.COM - Ada keputusan penting dalam pertemuan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin, Selasa malam (2/7/2019).

Sekjen DPP PPP, Arsul Sani yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, TKN dan TKD tidak akan dibubarkan pasca Pemilu 2019. Malah disepakati akan dipertahankan hingga Pemilu 2024.

"Koalisi Indonesia Kerja juga tetap ada yang terdiri dari sembilan partai, dan belakangan PBB masuk. Tetap akan mengawal pemerintahan Pak Jokowi sampai Pemilu yang akan datang," ujar Asrul di Istana Bogor.

Bila koalisi 10 parpol ini solid hingga 2024, maka bisa dipastikan pilpres berikutnya kembali hanya akan diikuti dua pasangan calon. Jokowi tidak bisa lagi maju karena sudah dua periode.

Koalisi kemungkinan akan mendorong figur lain. Siapa yang akan didorong? Masih sulit diprediksi. LSI Denny JA mengungkap 14 nama yang diprediksi masuk bursa capres 2024 plus seorang yang disebut sebagai Mr X.

Nama-nama yang masuk bursa, antara lain Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. 

Lalu, ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

LSI memprediksi Prabowo Subianto masih akan bertarung pada Pilpres 2024. Posisinya sebagai ketua umum Partai Gerindra membuat peluang Prabowo cukup besar. Apalagi, dia tidak lagi berhadapan dengan Jokowi yang dua kali mengalahkannya.

Nama Prabowo masuk dalam daftar yang disusun lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA itu karena memenuhi sejumlah kriteria, yakni angka popularitas di atas 25 persen dan berstatus sebagai ketua umum partai politik. 

"Kalau dari nama-nama ini bukan soal mereka pernah kalah atau segala macam tapi nama itu memang punya potensi," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, dalam konferensi pers, Selasa (2/7/2019). 

Menurut Rully, pengalaman Prabowo berkontestasi selama tiga pilpres terakhir tidak membuat eks Danjen Kopassus itu dapat menang mudah pada Pilpres 2024. 

"Belum tentu juga, memang punya rekam jejak 40 persen (suara) tapi belum tentu juga, 2024 terulang lagi gak angka itu? Karena kita belum tahu kontestasinya seperti apa, karena kan tak ada petahana," kata Rully. 

Pada 2014, ia memperoleh 46,85 persen suara sedangkan pada 2019 ia meraup 44,5 persen. Oleh karena itu, Rully berpendapat, Prabowo sebaiknya tak kembali maju dalam pilpres 2024 mendatang demi regenerasi politik. 

"Bisa jadi Pak Anies Baswedan atau Pak Sandiaga Uno, nama-nama yang dekat dengan Pak Prabowo ini yang seharusnya disiapkan untuk kompetisi dan memenangkan laga di 2024," ujar Rully.