RAKYATKU.COM - Korea Utara menggambarkan pertemuan dadakan antara pemimpin Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Zona Demiliterisasi sebagai luar biasa.
"Para pemimpin utama DPRK (nama resmi Korea Utara) dan AS berjabat tangan bersejarah di Panmunjom adalah peristiwa luar biasa," kata kantor berita resmi Korea, KCNA, Senin (01/07/2019). Pertemuan itu berlangsung "atas saran Trump", tambahnya.
Kedua pria itu bertemu pada hari Minggu, sehari setelah Trump mengundang Kim melalui Twitter.
Mereka saling menjabat tangan di sebidang tanah yang telah membagi semenanjung Korea selama 66 tahun sejak akhir Perang Korea.
"Kedua pemimpin sepakat untuk melanjutkan dan mendorong dialog produktif untuk membuat terobosan baru dalam denuklirisasi semenanjung Korea," kata KCNA, dikutip AFP.
KCNA menggambarkan pertemuan itu sebagai momen bersejarah karena menandai pertama kalinya dalam sejarah Presiden AS menginjakkan kaki di tanah Korea Utara.
Sementara itu, Donald Trump sendiri menyatakan bangga telah melakukan pertemuan itu.
"Merupakan suatu kehormatan bahwa Anda meminta saya untuk melangkahi garis itu, dan saya bangga melangkahi garis itu," kata Trump kepada Kim.
Setelah pertemuan itu, Trump mengatakan bahwa mereka telah menyetujui pembicaraan tingkat kerja mengenai program senjata Korea Utara, dan akan berlangsung dalam beberapa minggu.
Dia juga mengatakan bahwa dia mengundang pemimpin Korea Utara ke Gedung Putih.
Di lain sisi, Kim memuji hubungan pribadi yang baik Trump.
KCNA mengatakan Kim dan Trump membahas "masalah yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama yang menjadi batu sandungan dalam memecahkan masalah itu".
"Kedua pemimpin sepakat untuk tetap berhubungan di masa depan," tambahnya.