Senin, 17 Juni 2019 14:47

Tiga Kali Mangkir, Mantan Kabid SMK Disdik Sulsel Menghilang

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko

Penanggung jawab pengadaan kapal latih untuk SMK, Ruslim menghilang. Tiga kali dipanggil penyidik Tipikor Polrestabes Makassar, dia tidak pernah hadir.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Penanggung jawab pengadaan kapal latih untuk SMK, Ruslim menghilang. Tiga kali dipanggil penyidik Tipikor Polrestabes Makassar, dia tidak pernah hadir.

Dalam proyek itu, Ruslim bertindak sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA). Ada delapan unit kapal yang diperuntukkan bagi sejumlah SMK di Sulsel.

Hari ini, Senin (17/6/2019), pemanggilan yang ketiga kalinya. Namun Ruslim tidak muncul. Dia bahkan tidak pernah memberikan konfirmasi kepada penyidik terkait ketidakhadirannya.

"Kita agak kesulitan juga karena dia sudah pensiun," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, Senin (17/6/2019).

Penyidik Polrestabes Makassar sudah mendatangi rumah mantan kepala bidang sekolah kejuruan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulsel tersebut. Namun, ia tidak ada di rumahnya.

"Keluarganya juga tidak mengetahui di mana dia berada. Jadi kita agak kesulitan karena dia tidak berkantor lagi," katanya. 

Kapal latih tersebut diketahui untuk laboratorium maritim pada beberapa sekolah seperti SMK 3 Jeneponto, SMK 2 Bantaeng, SMK 9 Makassar, SMK 3 Bulukumba, dan sejumlah sekolah lainnya di Sulsel.

Kapal yang memiliki spesifikasi mumpuni ini memiliki ruang kemudi beserta fish finder, GPS, radar, kompas, hingga kamar nakhoda. Kapal tersebut juga memiliki ruangan tidur siswa berkapasitas sepuluh orang.

Pada lambung kapal juga telah disiapkan cold storage berkapasitas 15 ton ikan. Lalu tiga mesin, dengan mesin utama berkekuatan enam selinder yang membuatnya mampu melaju dengan kecepatan dua knot per jam.

Juga telah disiapkan tiga jenis alat tangkap ikan untuk melatih keterampilan siswa, seperti pukat cincin, long line, dam gillnet.

Untuk keamanan, kapal latih tersebut telah disiapkan 25 pelampung dan tabung keselamatan yang dapat digunakan saat darurat. 

Anggaran yang disediakan untuk membangun delapan kapal latih yang bermasalah tersebut sebanyak Rp34 miliar dari dana alokasi khusus (DAK).