RAKYATKU.COM,GOWA - Penyidik Satuan Reskrim Polres Gowa masih terus mendalami kasus pembunuhan yang dilakukan dosen UNM, Wahyu Jayadi.
Peristiwa ini terjadi Jumat (22/3/2019). Korbannya, rekan kerjanya, staf UNM, Sitti Zulaeha Djafar.
Penyidik masih mendalami motif lain dari kasus tersebut. Sejauh ini, penyidik masih menyebut motif emosi sesaat Wahyu Jayadi kepada Zulaeha di dalam mobil.
Penyidik masih berupaya membongkar percakapan antara Wahyu Jayadi dan Sitti Zulaeha lewat ponsel.
"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik (Labfor) terkait komunikasi melalui handphone milik korban dan handphone milik pelaku," ujar Kassubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan kepada Rakyatku.com, Selasa (11/6/2019).
Setelah itu, penyidik akan menyampaikan isi percakapan antara pelaku dan korban dalam handphone tersebut ke pengadilan.
"Isi percakapannya telah kami terima dan nanti saat di pengadilan kita sampaikan isinya," kata Kasat Reskrim Polres Gowa, Iptu Muh Rivai, Selasa (9/4/2019).
Menurut Rivai, isi percakapan tersebut juga akan menjadi fakta untuk mencocokkan pengakuan tersangka yang membunuh Zulaeha hanya karena ketersinggungan.
"Kami akan terus dalami kasus tersebut," bebernya.
Diketahui, Siti Zulaeha ditemukan tidak bernyawa di dalam mobil miliknya, di Perumahan Bumi Zarindah, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, pada Jumat (22/32019).
Dalam kasus ini, petugas menyita mobil milik korban, batu yang digunakan pelaku, dan handphone Xiaomi milik Wahyu dan Iphone X milik korban dalam kondisi rusak berat.
