Minggu, 09 Juni 2019 06:00

Sarkofagus 1000 Tahun Bergelimang Emas Ditemukan di Bawah Gereja

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO: EKHN
FOTO: EKHN

Para arkeolog telah mengangkat tutup sarkofagus berusia 1.000 tahun yang disembunyikan di bawah lantai sebuah katedral di Mainz, Jerman. Sebuah sudut kecil dari peti mati batu ditemukan selama restora

RAKYATKU.COM - Para arkeolog telah mengangkat tutup sarkofagus berusia 1.000 tahun yang disembunyikan di bawah lantai sebuah katedral di Mainz, Jerman. Sebuah sudut kecil dari peti mati batu ditemukan selama restorasi di Gereja St Johannis pada tahun 2017, dengan spesialis bekerja untuk mengungkap seluruh makam lapis demi lapis.

Minggu ini, sebuah tim yang terdiri dari 14 arkeolog, antropolog, dan ilmuwan tekstil akhirnya mampu mengangkat tutup yang berat, dalam upaya yang sangat terkoordinasi yang membutuhkan sistem katrol industri, dikutip dari abc.net.au, Minggu (9/6/2019).

Direktur penelitian Guido Faccani mengatakan di dalam hanyalah beberapa potongan kain dan fragmen tulang yang sangat membusuk.

"Bahkan tidak ada gigi yang ditemukan," katanya dalam sebuah pernyataan dari gereja .

"Almarhum mungkin disiram dengan kapur api pada pemakamannya untuk mempercepat proses pembusukan."

Namun, mungkin ada cukup bahan di dalam peti mati untuk memberikan para peneliti cukup petunjuk untuk membuat tebakan yang mendidik pada yang jasadnya diletakkan untuk beristirahat di sana.

Para peneliti akan memeriksa pola kain untuk membantu mempersempit era sejarah, sementara para ilmuwan akan dapat memproses sisa tulang-tulang almarhum.

Pemeriksaan dengan detektor logam mengambil pecahan emas, diyakini sebagai hiasan ornamen pada jubah liturgi.

Emas juga ditemukan di sekitar area kepala, menunjukkan logam itu bisa digunakan sebagai bagian dari hiasan kepala upacara, mungkin menjadi mitra uskup.

Temuan itu memperkuat teori bahwa makam itu milik seorang uskup agung yang dikenal sebagai Erkanbald, yang wafat pada 1021.

Tetapi para peneliti mengatakan akan membutuhkan waktu untuk menentukan tulang siapa yang membusuk di sarkofagus.

"Sains berlangsung selama itu berlangsung," kata Dr. Faccani.

Namun, kuburan tidak akan terbuka lama.

Para peneliti bertujuan untuk memproses situs secepat mungkin untuk mengurangi dampak udara segar pada tulang.

Setelah para peneliti menyelesaikan pemeriksaan makam mereka, kemungkinan sisa-sisa akan disegel oleh tutup batu dan akan terus beristirahat di katedral.