RAKYATKU.COM, PALEMBANG - Kamis, 6 Juni 2019. Warga Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI), dikagetkan dengan penemuan mayat tanpa kepala dan tangan. Mayat tersebut kemudian diidentifikasi sebagai Kariman (40).
Rabu malam, 5 Juni 2019, korban pamit kepada istrinya, hendak mencari ikan di telaga desa setempat.
Namun hingga larut malam, korban tak kunjung pulang. Hingga keesokan harinya, korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi kepala dan kedua tangan hilang.
Iatri korban, Mardiah, mengaku suaminya tidak memiliki musuh.
"Suami saya kerjanya setiap cari nafkah dan tidak pernah ada masalah dengan siapapun. Tidak pernah," kata Mardiah seperti dilansir dari Tribunnews.
Bagaimana korban dimutilasi? Apakah masih hidup saat dipenggal?
Dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf yang memimpin proses autopsi menyebutkan, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan saat ini.
Tim forensik RS Bhayangkara Palembang sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban mutilasi di Ogan Ilir Sumatera Selatan itu pada Jumat (7/6/2019) kemarin.
Proses autopsi memakan waktu selama empat jam.
Kompol dr Mansuri Spkf mengatakan, hasil pemeriksaan ditemukan banyak luka di bagian kaki korban.
Dugaan sementara, ungkapnya, luka itu akibat senjata tajam.
"Tapi hasil autopsi masih akan diolah lagi untuk mengetahui apakah ada penyebab lain dari kematian korban selain dari senjata tajam," ujarnya.
Termasuk kronologi mutilasi yang dialami korban, dr Mansuri juga masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut.
"Kami belum bisa memastikan kapan korban dimutilasi," ungkapnya.
"Apakah dalam kondisi masih hidup atau sudah meninggal karena itu masih akan didalami lagi," terangnya.
Pihak rumah sakit Bhayangkara juga sudah mengambil sampel darah dari jenazah pria agar nantinya dicocokkan dengan pihak yang mengaku sebagai anggota keluarganya.
"Kalau untuk keluarga bisa kami ambil dari cairan pipi atau dari darah dari diduga istri dan diduga anak dari mister X kemudian akan dicocokkan," ujarnya.
Namun kini belum ada pihak keluarga jenazah yang datang ke rumah sakit Bhayangkara.
"Jadi bagi yang merasa sebagai keluarga jenazah, kita harapkan senin nanti untuk datang ke RS Bhayangkara agar dilakukan wawancara dan pengambilan sampel untuk DNA," tuturnya.