RAKYATKU.COM - Jasad singa gua yang diyakini telah punah sekitar 10.000 tahun yang lalu ditemukan di tanah permafrost Siberia.
Tubuh hewan tersebut terawetkan dalam kondisi baik, masih memiliki otot dan organ dalam. Penemuan ini diharapkan dapat membantu memajukan penelitian tentang biologinya.
Menurut Prof Naoki Suzuki dari Fakultas Kedokteran Universitas Jikei, singa gua itu ditemukan pada Juli tahun lalu di Republik Sakha di timur laut Siberia, dikutip dari Asia One, Rabu (5/6/2019).
Makhluk itu panjangnya sekitar 40 sentimeter dan beratnya sekitar 800 gram, dan diyakini seekor bayi perempuan yang baru lahir.
Hasil pengukuran usia menunjukkan bahwa spesimen ini hidup sekitar 30.000 tahun yang lalu. Sebuah analisis oleh computerized tomography (CT) mengungkapkan bahwa hewan itu masih memiliki otak, paru-paru, jantung dan organ-organ lainnya, selain otot-ototnya.
Tim peneliti menemukan total tiga singa gua di Siberia pada tahun 2015 dan 2017. Temuan terbaru ini dalam kondisi yang sangat baik. Sehingga ini adalah pertama kalinya organ dapat diidentifikasi dengan sangat jelas dalam contoh spesies.
"Kami ingin membandingkannya dengan singa yang ada hari ini, memperkirakan bagaimana ia tumbuh dan mendekodekan DNA-nya," kata Suzuki.
Selain singa gua, tim menemukan kepala serigala yang diyakini berusia sekitar 30.000 tahun di tanah permafrost di dekatnya. Kepala juga dalam kondisi sangat baik, dan ini adalah pertama kalinya seekor serigala kuno dengan otot dan otak diawetkan telah ditemukan.