RAKYATKU.COM - Presiden Iran, Hassan Rouhani menyarankan Iran mungkin bersedia mengadakan pembicaraan jika Amerika Serikat menunjukkan rasa hormatnya, tetapi mengatakan Teheran tidak akan dipaksa untuk melakukan negosiasi, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan.
Iran dan Amerika Serikat telah terlibat dalam konfrontasi yang lebih tajam pada bulan lalu, setahun setelah Washington menarik diri dari kesepakatan antara Iran dan kekuatan global untuk mengekang program nuklir Teheran dengan imbalan mencabut sanksi internasional, dikutip dari Straits Times, Senin (3/6/2019).
Washington memberlakukan kembali sanksi tahun lalu dan menaikkannya pada bulan Mei, memerintahkan semua negara untuk menghentikan impor minyak Iran.
Dalam beberapa pekan terakhir, pihaknya juga mengisyaratkan konfrontasi militer, dengan mengatakan pihaknya mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah untuk menanggapi ancaman Iran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan nuklir 2015 tidak cukup kuat dan dia ingin memaksa Iran untuk menegosiasikan perjanjian baru.
Beberapa pejabat AS telah berbicara tentang kemungkinan perundingan baru.
Trump mengatakan pada hari Senin: "Itu (Iran) memiliki kesempatan untuk menjadi negara yang hebat dengan kepemimpinan yang sama ... Kami tidak mencari perubahan rezim - saya hanya ingin menjelaskannya."
Kantor berita Fars mengutip Rouhani yang mengatakan: "Kami mendukung logika dan pembicaraan jika (pihak lain) duduk dengan hormat di meja perundingan dan mengikuti peraturan internasional, bukan jika mengeluarkan perintah untuk bernegosiasi."
Otoritas tinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada hari Rabu Iran tidak akan bernegosiasi dengan Washington.
Rouhani sebelumnya mengisyaratkan pembicaraan mungkin dilakukan jika sanksi dicabut.
Dalam pidato hari Sabtu kepada sekelompok atlet Iran, Rouhani mencatat pernyataan Trump baru-baru ini dan menyarankan mereka naik turun dari pernyataan tahun lalu yang mendorong perubahan rezim di Iran.
"Musuh yang sama yang menyatakan tujuannya tahun lalu untuk menghancurkan Republik Islam Iran hari ini secara eksplisit menyatakan bahwa mereka tidak ingin melakukan apa pun terhadap sistem (kami)," kata Rouhani. "Jika kita tetap berharap dalam perang dengan Amerika, kita akan menang."