Senin, 03 Juni 2019 01:00

Bos Budak Seks ISIS Bantu CIA Temukan Al Baghdadi

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bos Budak Seks ISIS Bantu CIA Temukan Al Baghdadi

Seorang bos perbudakan seks ISIS yang menjalankan jaringan yang mengeksploitasi perempuan memainkan peran penting dalam membantu polisi melacak pemimpin kelompok pejuang Abu Bakr al-Baghdadi.

RAKYATKU.COM - Seorang bos perbudakan seks ISIS yang menjalankan jaringan yang mengeksploitasi perempuan memainkan peran penting dalam membantu polisi melacak pemimpin kelompok pejuang Abu Bakr al-Baghdadi.

Nisrine Assad Ibrahim, yang dikenal sebagai Umm Sayyaf, bekerja erat dengan pasukan CIA dan Kurdi untuk melacak teroris, dikutip dari Mirror, Senin (3/6/2019).

Diyakini dia membawa mereka ke tempat persembunyian buron di Mosul, Irak.

Dia mengatakan kepada petugas bahwa dia kemungkinan tinggal di Qaim atau Bukamal di Irak karena dia merasa lebih aman di sana daripada di Suriah.

Pakar pertahanan mengatakan Umm Sayyaf telah berkorespondensi dengan para pejabat AS dan memberikan nama, lokasi, dan rincian komunikasi anggota senior ISIS.

Pada 2015, petugas keamanan menahannya setelah penggerebekan di wilayah Deir Ezzor yang dikuasai ISIS di Suriah.

Suaminya, Abu Sayaff, terbunuh dalam serangan itu.

Dia memiliki hubungan dekat dengan pemimpin kelompok ISIS Abu Bakar al-Baghdadi, memberikan istrinya pemahaman yang baik tentang keberadaannya dan rencana masa depan untuk organisasi teroris.

Umm Sayyaf, 29, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Erbil, Irak pada 2015.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Guardian, dia berkata: "Saya memberi tahu mereka di mana rumah itu berada. Saya tahu dia ada di sana karena itu adalah salah satu rumah yang disediakan untuknya dan salah satu tempat yang paling dia sukai."

Dia berkata tentang orang Amerika: "Mereka sangat sopan dan mengenakan pakaian sipil. Saya menunjukkan kepada mereka semua yang saya tahu."

Umm Sayyaf mengatakan Abu Bakar al-Baghdadi biasa merekam video propagandanya di rumahnya.

Dia menambahkan: "Dia biasa melakukan itu di ruang duduk kami di Taji [Irak tengah]. Suami saya adalah kepala media saat itu dan al-Baghdadi akan sering berkunjung."

Perekrut jihadis mengungkapkan bahwa bibinya, yang bernama Saadia Ibrahim, memasang Abu Bakar al-Baghdadi di rumahnya.

Pada 2014, sandera Amerika Kayla Mueller diduga diperkosa oleh Baghdadi di rumah itu, bersama dengan sembilan wanita dan gadis Yazidi yang ditangkap pada Agustus tahun itu dan dipaksa menjadi budak seks ISIS.

Mueller diyakini telah meninggal di Raqqa pada Februari 2015.