Jumat, 31 Mei 2019 19:38

"Dak Usah Berspekulasi," Ujar Wiranto ke Ryamizard Soal Rencana Pembunuhan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menko Polhukam, Wiranto
Menko Polhukam, Wiranto

Menko Polhukam Wiranto, m?m?nt? ?g?r M?nh?n Ryamizard Ryacudu tak g?m??ng berspekulasi. 

RAKYATKU.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Wiranto, meminta agar Menhan Ryamizard Ryacudu tak gampang berspekulasi. 

Hal ini terkait pernyataan Ryamizard, yang tak yakin ada kelompok yang benar-benar ingin membunuh empat pejabat negara saat kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Wiranto menegaskan, proses hukum soal rencana pembunuhan empat pejabat negara itu, sudah berjalan di kepolisian.

“Saya kira begini, ini kan proses hukum sudah jalan. Jadi nggak usah kita berspekulasi,” ujar Wiranto, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wiranto, dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, merilis ada empat pejabat yang menjadi target pembunuhan. 

Mereka adalah, Wiranto sendiri, Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden bidang Intelijen, Gories Mere.

Wiranto tak keberatan bila tokoh manapun memiliki keinginan untuk meragukan isu tersebut. Akan tetapi, ia mengingatkan agar tak mudah berspekulasi.

Ia lantas meminta kepada seluruh masyarakat, tetap sabar menunggu proses hukum yang sedang berjalan.

“Tokoh manapun boleh mengatakan ini itu, tapi jangan berspekulasi, karena proses hukum berjalan, kita tunggu saja proses hukum berjalan,” tegasnya.

Wiranto meyakini, hasill penyelidikan dari pihak kepolisian terkait rencana pembunuhan empat pejabat, akan diketahui masyarakat dengaan jelas.

Oleh karena itu, ia kembali meminta kepada seluruh masyarakat, untuk tak melulu berspekulasi lebih jauh terkait kasus tersebut.

“Nanti kita akan ketahui dari alur analisis hukum, alur BAP, alur pembuktian, nanti akan ketahuan dengan jelas, masyarakat akan tahu, enggak usah kita berspekulasi ini dan itu,” kata Wiranto.

“Soal komentar-komentar lain biarin sajalah,” ucap dia.

Sebelumnya, Ryamizard tak yakin ada ancaman terhadap empat pejabat negara itu. Ia mengatakan, ancaman pembunuhan itu hanya  gertakan semata. Menurut dia, ancaman pembunuhan tersebut juga tak terlepas dari dinamika politik.

“Misalnya kan kita ngomong, nanti gue gebukin lu. Kan belum tentu gebukin. Ya, kita tahulah yang namanya politik kan memang begitu,” ujar mantan KSAD itu.