Kamis, 23 Mei 2019 13:33

Aljazair dan Argentina Disertifikasi Bebas Malaria oleh WHO

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
INT
INT

Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah mengakui Aljazair dan Argentina sebagai negara bebas malaria.

RAKYATKU.COM - Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi telah mengakui Aljazair dan Argentina sebagai negara bebas malaria.

Sertifikasi tersebut diberikan ketika suatu negara membuktikan bahwa mereka telah menghentikan penularan penyakit tersebut pada penduduk asli selama setidaknya 3 tahun berturut-turut. 

Aljazair adalah negara kedua di Wilayah Afrika WHO yang secara resmi diakui bebas malaria, setelah Mauritius, yang disertifikasi pada tahun 1973.

Sementara Argentina adalah negara kedua di Wilayah WHO Amerika yang disertifikasi dalam 45 tahun, setelah Paraguay pada bulan Juni 2018.

Bagi Aljazair dan Argentina, malaria memiliki sejarah yang telah berlangsung ratusan tahun, dan pertempuran melawan penyakit ini telah diperjuangkan dengan keras.

Selama dekade terakhir, pengawasan yang ditingkatkan memungkinkan setiap kasus terakhir malaria diidentifikasi dan diobati dengan cepat.

Yang penting, kedua negara menyediakan diagnosis dan pengobatan gratis di dalam perbatasan mereka, untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam mendapatkan layanan yang mereka butuhkan untuk mencegah, mendeteksi dan menyembuhkan penyakit.
"Aljazair adalah tempat parasit malaria pertama kali ditemukan pada manusia hampir satu setengah abad yang lalu, dan itu merupakan tonggak penting dalam menanggapi penyakit ini," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.

“Sekarang Aljazair telah menunjukkan kepada seluruh Afrika bahwa malaria dapat dikalahkan melalui kepemimpinan negara, tindakan berani, investasi yang baik, dan sains. Sisa benua bisa belajar dari pengalaman ini."

Sertifikat bebas malaria diberikan oleh Direktur Jenderal WHO kepada perwakilan dari Aljazair dan Argentina pada sela-sela sesi ke 72 Majelis Kesehatan Dunia. 

Secara global, total 38 negara dan wilayah kini telah dinyatakan bebas malaria.

Malaria masih menjadi salah satu pembunuh terkemuka di dunia, dengan perkiraan 219 juta kasus dan lebih dari 400.000 kematian terkait malaria pada 2017.

Sekitar 60% kematian terjadi di antara anak-anak berusia di bawah 5 tahun.