Selasa, 21 Mei 2019 15:58

Pertamina Bicara Soal Pengurangan 50%, Risal: Itu 2018, Bulan Ini Ditambah 25%

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petugas dari Polres Pinrang, tengah mengunjungi salah satu pangkalan gas elpiji di Pinrang.
Petugas dari Polres Pinrang, tengah mengunjungi salah satu pangkalan gas elpiji di Pinrang.

Terkait kelangkaan Elpiji 3 Kg dan pengurangan stok pangkalan 50%, pihak Pertamina angkat bicara terkait polemik tersebut.

RAKYATKU.COM, PINRANG -- Terkait kelangkaan Elpiji 3 Kg dan pengurangan stok pangkalan 50%, pihak Pertamina angkat bicara terkait polemik tersebut.

Dari Pertamina peraturan 1 pangkalan maksimal 1 hari 150 tabung, sudah berjalan dari tahun 2018.

"Jadi tidak ada pengurangan untuk jatah pangkalan. Hal ini dilakukan untuk pemerataan pangkalan, agar tidak menumpuk di satu titik," kata Risal Arsyad, Sales Executive l Regional Vll, Selasa (21/05/2019).

Rizal melanjutkan, Pertamina akan menindak agen dan pangkalan, apabila melanggar sistem distribusi yang telah ditentukan.

"Untuk Ramadan ini, Pertamina menambah pasokan ke Pinrang hingga 25%. Tentu saja disebar ke pangkalan-pangkalan yang masih kurang dari 150 tabung per hari," ucapnya.

Selain itu, untuk ketersediaan ke masyarakat, Pertamina bersama Pemda setempat, membuat operasi Pasar pada 13, 15 dan 18 Mei 2019 lalu.

Selain itu ketersediaan di pangkalan kata dia, aman sampai saat ini. Memang lanjut dia, permintaan naik namun dari pangkalan sudah diberi peraturan untuk pengambilan tabung maksimal 1 KK membeli 1 tabung.

"Hal ini dilakukan, agar tidak terjadi penjualan di tingkat pengecer. Selain itu kami berharap bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pinrang, untuk Gerakan Ayo Beralih bagi ASN dengan menukar Elpiji 3kg ke Brigthgas 5,5 kg," harap Risal.

"Karena Elpiji 3kg ini untuk warga miskin sehingga ASN tidak berhak menggunakan. Selain ASN, rumah makan, hotel, cafe, dan laundry tidak boleh menggunakan Elpiji 3kg, sesuai dengan Surat Gubernur," tambahnya.