RAKYATKU.COM - Setidaknya enam warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi-UEA di daerah-daerah perumahan dan sasaran militer pemberontak Houthi di ibukota Yaman , Sanaa.
Koalisi melakukan 11 serangan di ibukota secara keseluruhan, dari total 19 di seluruh wilayah yang dikuasai pemberontak pada hari Kamis, saluran TV Masirah yang dikelola Houthi melaporkan. Itu menyalahkan pesawat agresi Saudi, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (17/5/2019).
Serangan udara itu terjadi dua hari setelah pemberontak yang berpihak Iran mengklaim serangan pesawat tak berawak yang sementara menutup pipa minyak utama di negara tetangga Arab Saudi .
Puing-puing memenuhi jalan yang dipenuhi oleh rumah-rumah batu-lumpur, kata seorang wartawan Reuters di tempat itu. Sekelompok pria mengangkat tubuh seorang wanita, terbungkus kain putih, ke dalam ambulan.
Penyiar milik Arab Saudi Al Arabiya mengutip pernyataan koalisi yang mengatakan pihaknya melancarkan operasi yang bertujuan "menetralkan kemampuan milisi Houthi untuk melakukan tindakan agresi".
"Serangan-serangan itu mencapai tujuannya dengan presisi penuh," katanya, seraya menambahkan warga sipil telah diperingatkan untuk menghindari sasaran-sasaran itu.
Seorang saksi mata mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa razia dimulai sekitar jam 8 pagi (05:00 GMT).
Afrah Nasser, seorang jurnalis Yaman, mengatakan rumah keluarganya di Sanaa dekat tempat satu serangan udara menghantam. Dia menuduh aliansi Saudi-UEA sengaja menargetkan warga sipil.
"Saya tahu jalannya. Tidak ada target militer di sana. Tidak ada alasan dari koalisi pimpinan Saudi - itu adalah pemboman yang disengaja dan sistematis yang menyerang warga sipil," kata Nasser kepada Al Jazeera.
Nasser Arrabyee, jurnalis Yaman lainnya, mengatakan jumlah korban diperkirakan akan meningkat.
"Sumber-sumber medis mengatakan bahwa mereka telah menerima banyak korban - terluka dan mati - yang berarti jumlahnya akan lebih tinggi daripada hanya enam," katanya kepada Al Jazeera dari Sanaa.
"Daerah perumahan di tengah Sanaa, di daerah yang paling ramai, dibom secara acak dan banyak rumah tereduksi menjadi tanah."