Rabu, 15 Mei 2019 10:03

Kerusuhan Anti-Muslim, Pemerintah Sri Lanka Berlakukan Jam Malam

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kerusuhan Anti-Muslim, Pemerintah Sri Lanka Berlakukan Jam Malam

Pemerintah Sri Lanka telah memerintahkan jam malam nasional untuk malam kedua setelah kerusuhan anti-Muslim setelah pemboman Paskah.

RAKYATKU.COM - Pemerintah Sri Lanka telah memerintahkan jam malam nasional untuk malam kedua setelah kerusuhan anti-Muslim setelah pemboman Paskah.

Jam malam itu sebelumnya berlaku sejak Selasa di semua wilayah kecuali Provinsi North Western (NWP) tempat seorang pria Muslim tewas oleh gerombolan pada hari Senin, kata polisi, dalam serangan balasan keras terhadap pemboman bulan lalu.

Pria 45 tahun itu meninggal karena luka-luka yang diderita ketika kerumunan menyerbu bengkel pertukangannya di distrik Puttalam di NWP dan menebasnya, kata sumber resmi.

Kepala polisi Chandana Wickramaratne memperingatkan tindakan keras terhadap perusuh, dan mengatakan bahwa polisi telah mengeluarkan perintah untuk menggunakan kekuatan maksimum, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/5/2019).

Di tempat lain di provinsi itu, gerombolan massa membakar puluhan toko milik Muslim, merusak rumah dan masjid dalam satu hari kerusuhan.

"Jam malam di NWP akan dilanjutkan sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera.

Minelle Fernandez dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Kolombo, mengatakan "ketenangan yang tidak nyaman terjadi di provinsi barat laut".

"Ada keluhan bahwa beberapa polisi dan militer berdiri tak berdaya digerogoti oleh kerumunan massa yang terjadi di sekitar membakar properti. Itu adalah sesuatu yang mengkhawatirkan di sini," katanya.

Fernandez mengatakan bahwa ada laporan 11 orang yang ditangkap karena dugaan keterlibatan mereka dalam kekerasan.

Pada hari Senin, polisi memberlakukan jam malam seluruh pulau dari jam 9 malam waktu setempat (15:30 GMT) sampai jam 4 pagi, menurut sebuah pernyataan polisi.