RAKYATKU.COM - Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menegaskan akan menolak penghitungan suara yang dilakukan KPU. Alasannya, banyak sekali kecurangan yang terkesan dibiarkan.
Dalam pidatonya di Hotel Grand Sahid, Prabowo menyampaikan beberapa pesan penting yang ditujukan kepada KPU. Acara itu bertajuk "Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019".
"Kami masih menaruh harapan kepadamu (KPU). Tapi sikap saya yang jelas saya akan menolak hasil penghitungan Pemilu. Hasil penghitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," tegas Prabowo.
Karena itu, dia berharap KPU tidak meneruskan kecurangan yang selama ini dilakukan di Pemilu 2019.
"Kami mengimbau insan-insan di KPU, kau anak-anak Indonesia yang ada di KPU sekarang nasib masa depan bangsa indonesia ada di pundakmu," lanjutnya.
"Kau yang harus memutuskan. Kau yang harus memilih menegakan kebenaran dan keadilan demi bangsa dan rakyat Indonesia atau meneruskan kebohongan dan ketidakadilan berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat Indonesia," tegas Prabowo.
Hal yang sama disampaikan Ketua BPN, Djoko Santoso. Menurutnya, BPN bersama-sama rakyat Indonesia yang sadar demokrasi menolak hasil penghitungan suara dari KPU RI yang sedang berjalan.
"Sekali lagi kami BPN bersama rakyat Indonesia yang sadar hak-hak demokrasinya menyatakan menolak hasil penghitungan suara KPU RI yang sedang berjalan," tegas Djoko Santoso.
Selain menolak proses penghitungan suara KPU, Djoko Santoso juga menyampaikan pihaknya mendesak Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU dihentikan. Permintaan penghentian Situng dan penghitungan suara Pemilu telah disampaikan lewat surat ke KPU.
Surat ke KPU itu bernomor 087/BPN/OS/V/2019 tanggal 1 Mei 2019 tentang audit terhadap IT KPU. BPN menilai kecurangan Pemilu 2019 bersifat terstruktur, sistematif, dan masif.