Selasa, 14 Mei 2019 20:56

BPN Tampilkan Hasil Rekap C1, Prabowo-Sandi Unggul 54 Persen

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hasil rekap C1 yang ditampilkan BPN di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Hasil rekap C1 yang ditampilkan BPN di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menampilkan hasil rekap C1 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (14/5/2019). Pasangan nomor urut 02 mengungguli Jokowi-Ma'ruf.

RAKYATKU.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menampilkan hasil rekap C1 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa (14/5/2019). Pasangan nomor urut 02 mengungguli Jokowi-Ma'ruf.

Hasil rekap C1 itu ditampilkan di sela-sela pemaparan kecurangan pilpres 2019. Acara itu dihadiri langsung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno serta sejumlah pimpinan parpol koalisi.

Dalam rekap tersebut, tampak pasangan Prabowo-Sandi unggul dengan 54,24 persen. Sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan 44,14 persen.

Hanya saja, rekap C1 tersebut belum 100 persen. Data yang masuk baru 54,91 persen atau 444.976 dari total 810.329 TPS. Juga ditampilkan adanya suara tidak sah 1.454.483 atau 1,62 persen sejauh ini.

Dalam acara itu, Cawapres Sandiaga Uno membeberkan sejumlah dugaan kecurangan pemilu. Sandiaga bicara soal upaya melemahkan suara oposisi.

"Kita menyaksikan upaya sistematis melemahkan suara oposisi, penangkapan aktivis, kriminalisasi para ulama, para cerdik pandai yang menjadi penyuara hati nurani rakyat," kata Sandiaga.

Sandiaga juga menyoroti pembentukan tim asistensi hukum di bawah kendali Menko Polhukam Wiranto. 

"Pembentukan tim asistensi hukum nasional untuk memantau pernyataan tokoh, disingkat tik tok. Tentu saja yang dimaksud tokoh yang bersebelahan dengan pemerintah. Ini adalah tindakan-tindakan yang memberangus kedaulatan rakyat," ucap Sandiaga. 

"Akhirnya sesudah pencoblosan kita disuguhi parade hitung cepat dari lembaga-lembaga survei yang merangkap sebagai konsultan paslon tertentu. Suatu praktik yang sangat nyata mengandung unsur benturan kepentingan, conflict of interest," sebut Sandi.