Senin, 13 Mei 2019 03:30

Motor Matik Jarang Ganti Oli Gardan, Ini Bahayanya

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bagi pengguna motor matik, selain rutin mengganti oli mesin, mereka juga berkewajiban mengganti pelumas transmisi atau gardan. 

RAKYATKU.COM - Bagi pengguna motor matik, selain rutin mengganti oli mesin, mereka juga berkewajiban mengganti pelumas transmisi atau gardan. 

Meski secara fungsi sebenarnya sama, masih ada kalangan yang hanya menaruh perhatian pada oli mesin saja.

“Secara fungsi, baik oli mesin dan gardan, sama pentingnya. Maka tidak ada alasan melupakan salah satunya. Harus mendapat perhatian yang sama,” kata Training and Technical Service Engineer Motul Indonesia, Rialdy Fasha.

Rialdy menilai, beberapa pemilik matik menjadi cuek terhadap penggantian berkala oli gardan, karena mereka tidak merasakan dampaknya secara langsung. 

Menurutnya, kerusakan terjadi secara bertahap, alias pelan-pelan, dengan ditandai dari perubahan suara motor.

“Kerusakan terjadi pelan-pelan, dampaknya ada di gear ratio. Saat komponen gir transmisi rusak, bakal timbul suara kasar. Gesekan antarkomponen bermulai setelah kekentalan oli berkurang,” ungkap Fasha.

“Selain itu berpengaruh juga pada performa, tarikan gas tidak smooth, sehingga membuat konsumsi sepeda motor jadi lebih boros,” tambahnya dikutip laman 100kpj.com, Senin (13/5/2019).

Soal kapan sebaiknya pemilik matik mengganti oli gardan, sebenarnya tidak ada anjuran pasti. Namun menurutnya, pelumas transmisi itu bisa diganti, setelah oli mesin alami dua kali pergantian.

Artinya, jika oli mesin harus diganti setiap 4.000 kilometer sekali, maka penggantian oli gardan dilakukan setelah motor menempuh jarak 8.000 kilometer.